Terowongan Al Muaisim, Namanya. Tapi, Orang Lebih Suka Menyebutnya Terowongan Mina
Untuk melaksanakan jumrah, para jamaah akan melewati Al Muaisim yang berupa dua terowongan besar dan panjang. Dua terowongan itu saling berisian. Terowongan yang satu menuju keberangkatan menuju jamarat (tempat melempar jumra). Sebaliknya, terowongan yang lainnya untuk kepulangan jamaah setelah melempar jumrah.
Terowongan yang sepanjang 3 kilo meter yang menembus bukit besar ini dibuat untuk mempersingkat jarak antara tenda jamaah dengan lokasi melempar jumrah.
Pembangunan terowongan itu menelan dana 350 juta riyal atau setara Rp 860 triliun, melibatkan sekitar seribu pekerja. Terowongan itu cukup lebar dan bisa dilalui ratusan bahkan ribuan jamaah sekali melintas. Dikanan-kiri jalan diterowongan dilengkapi dengan ruang kantor petugas.
Untuk memberikan kenyamanan bagi jamaah, terowongan dilengkapi dengan kipas berukuran besar yang ditempatkan di langit-langit terowongan. Sepintas lalu, alat penyedot angin itu mirip mesin sebuah pesawat terbang. Dengan adanya alat tersebut, perjalanan jamaah saaat melewati terowongan terasa lebih cepat karena seperti ada tenaga yang mendorong.
Perjalanan tenda menuju loksi jamarat berkisar 15 hingga25 menit dengan berjalan kaki tergantung jauh tidaknya tenda.
Terowongan ini mengingatkan jamaah Indonesia pada musibah terburuk yang terjadi pada 2 juli 1990. waktu itu, 1,426 jamaah tewas terdesak diterowongan ini, 631 diantaranya dari Indonesia.
Arus yang membeludak terjadi akibat banyak jamaah ingin mencari waktu yang Afdhal. Yakni, segera setelah shalat shubuh/Dzuhur. Karena itu, kini jamaah diatur agar memilih waktu dan cara yang lebih aman. Waktu melempar jumrah bisa dilakukan setelah Sholat Ashar dan Maghrib atau pada saat kerumuan jamaah relative lebih sedikit.
Dilokasi lempar jumrah, para jamaah biasanyasudah menyemut dan dari tiap mereka masing-masing melempar tujuh buah batu ke Ula, Wustha, dan Aqabah. Banyaknya jamaah yang melempar jumrah penuh dengan bebatuan. Pada waktu tertentu, petugas akan mengeruk bebatuan tersebut dengan alat berat.
0 Comments:
Post a Comment