Suara jangkrik tenggelam dalam bisikan malam.
Kehampaan sinar mewarnai malam kelam.
Saat alam mulai menghembuskan salam.
Sungguh indah khayalan masa silam.
Yang terbungkus dalam batu pualam.
Ahhhhhhhhhh……….
Tapi aku hanya bisa mengenang.
Coba aku bisa mengulang.
Saat aku berdiri ditengah padang ilalang.
Dan melihat hamparan tanah gersang.
Serta gunung tinggi menjulang.
Dirimu bak angin mengukir gelombang.
Yang menyiram kenangan tak terbilang.
Hhhhhhhhhhhh…….
Ketika matahari mulai menyingsing
Sungguh matamu terlihat begitu bening.
seiring air mata membasahi kulitmu yang kering.
Lalu kukecup satu kecupan dikening.
Selesai sudah kisah ini yang harus aku akhiri.
Demi tujuan dikemudian hari.
By : ghoz_@ly
Malang, 21 September 2007
Sabtu, 03 November 2007
[+/-] |
KISAH SILAM |
[+/-] |
SEDANG KENAPA? |
Kenapa dan sedang apa diriku ini… ?
Kenapa aku harus menjalin kebersamaan
Sedang kau bangun perpisahan.
Kenapa kau tuntun aku
Sedang kau membiarkanku.
Kenapa kau suruh aku merangkak
Sedang kau diam duduk.
Kenapa kau lari
Sedang aku berdiri.
Kenapa kau enak makan
Sedang kau lihat aku kelaparan.
Kenapa kau perintah aku menulis
Sedang kau menghapus.
Kenapa kau suruh aku simpan
Sedang kau sendiri yang buang.
Kenapa kau himbau aku biar tegas
Sedang kau sendiri plinplan.
Kenapa dan sedang apa diriku ini… ?
Kenapa aku pertahankan
Sedang kau robohkan.
Kenapa aku khawatirkan
Sedang aku kau acuhkan.
Kenapa aku menjaganya
Sedang kau mencurinya.
Kenapa aku menghemat
Sedang kau sendiri kurang cermat.
Kenapa aku berbuat baik padamu
Sedang kau jahat padaku.
Kenapa aku percaya kamu
Sedang kau sendiri khianatiku.
Kenapa aku harus tersenyum
Sedang kau sendiri geram.
Kenapa dan sedang apa diriku ini….?
(Kang Suthenk)
30 September 2007
Selasa, 02 Oktober 2007
[+/-] |
CERMINKU |
Kata-kata bukanlah cermin dirimu,
tapi realita dari omonganmulah yang menjadi cermin jati dirimu.
Aku melihatmu bukan dari ocehanmu tapi aku melihat dari hasil langkahmu.
Belum dikatakan sebagai penasihat, apabila dirimu sendiri belum melihat.
Bosan aku dengan bualan-bualanmu sobat……………selamat tinggal.
Kini tinggal kenangan sesak didada yang kukenal.
Biar embun pagi yang membasahi daun kekecewaan.
Dengan setetes air kenistaan.
Hh….hh..itulah kata hempusan nafas kekesalan.
Yang keluar dari rongga kekelutan.
Ayolah udara pagi bawa aku terbang dengan kelembutanmu.
Aku tak mau lagi bersama kicauan burung tak bermakna.
(This is the end of my journey)
(Kang Suthenk)
28 september 2007
Minggu, 30 September 2007
[+/-] |
Puisi-puisi Gus Mus. |
SAJAK ATAS NAMA
Ada yang atasnama Tuhan melecehkan Tuhan
Ada yang atasnama negara merampok negara
Ada yang atasnama rakyat menindas rakyat
Ada yang atasnama kemanusiaan memangsa manusia
Ada yang atasnama keadilan meruntuhkan keadilan
Ada yang atasnama persatuan merusak persatuan
Ada yang atasnama perdamaian mengusik kedamaian
Ada yang atasnama kemerdekaan memasung kemerdekaan
Maka atasnama apa saja atau siapa saja
Kirimlah laknat kalian
Atau atasnamaKu perangilah mereka!
Dengan kasih sayang!
Rembang, Agustus 1997
PENCURI
Ada yang dicuri dari diriku
Sesuatu yang membuatku
Kemudian pun jadi pencuri
Diam diam dan terus menerus dicuri
dariku apa yang bisa dicuri
Diam diam dan terus menerus kucuri
apa yang bisa kucuri
Malam pun menjadi sahabat
Malu menjadi laknat.
Rasa ragu menjadi pengganggu
Rasa rindu menjadi penunggu
Aku dicuri setiap saat
Aku mencuri setiap sempat
Setiap kali
Dicuri diriku
Kucuri diriku
Sendiri.
1998
CINTAMU
bukankah aku sudah mengatakan kepadamu kemarilah
rengkuh aku dengan sepenuh jiwamu
datanglah aku akan berlari menyambutmu
tapi kau terus sibuk dengan dirimu
kalaupun datang kau hanya menciumi pintu rumahku
tanpa meski sekedar melongokku
kau hanya membayangkan dan menggambarkan diriku
lalu kau rayu aku dari kejauhan
kau merayu dan memujaku
bukan untuk mendapatkan cintaku
tapi sekedar memuaskan egomu
kau memarahi mereka
yang berusaha mendekatiku
seolah olah aku sudah menjadi kekasihmu
apakah karena kau cemburu buta
atau takut mereka lebih tulus mencintaiku
Pulanglah ke dirimu
aku tak kemana mana
2005
GELAP BERLAPIS LAPIS
di dalam rumahku
sendiri
aku seperti nabi yunus
dalam perut ikan nun
dalam gelap relung laut
dalam gelap malam berkabut
dalam gelap hati
gelap berlapis lapis
memperdasyat sepi
o, bunda
siapakah mewariskan
berlapis lapis gelap
membalut diri
sedang aku kau lahirkan
dari cahaya cintamu
o, Tuhan
laa ilaaha illa anta
subhaanaka
innie kuntu minadh dhaalimien
hanya kepadamu wahai maha cahaya
di atas segala cahaya
kuadukan gelap berlapis lapis
termasuk bayang bayang
kebodohan sendiri
wahai mahasuci
pancarkanlah cahaya sucimu
yang pernah mensinarkan
berlapis lapis gelap
yang mengurung nabimu
laa ilaaha illa anta subhaanaka
innie kuntu minadh dhaalimien
1998
ADA APA DENGAN KALIAN
Kalian sibuk mengujarkan dan mengajarkan kalimat syahadat
Sambil terus mensekutukan diri kalian dengan Tuhan penuh semangat
Berjihad di jalan kalian
Berjuang menegakkan syariat kalian
Memerangi hamba hambaNya yang seharusnya kalian ajak ke jalanNya
Seolah olah kalian belum tahu bedanya
Antara mengajak yang diperintahkanNya
Dan memaksa yang dilarangNya
Kalian kibarkan Rasulurrahmah Al Amien dimana mana
Sambil menebarkan laknatan lil'aalamien kemana mana
Ada apa dengan kalian?
Mulut kalian berbuih akhirat
Kepala kalian tempat dunia yang kalian anggap nikmat
Ada apa dengan kalian?
Kalian bersemangat membangun masjid dan mushalla
Tapi malas memakmurkannya
Kalian bangga menjadi panitia zakat dan infak
Seolah olah kalian yang berzakat dan berinfak
Kalian berniat puasa di malam hari
Dan iman kalian ngeri
Melihat warung buka di siang hari
Kalian setiap tahun pergi umrah dan haji
Tapi kalian masih terus tega berlaku keji
Ada apa dengan kalian?
Demi menjaga tubuh dan perut kaum beriman dari virus keharaman
Kalian teliti dengan cermat semua barang dan makanan
Bumbu penyedap, mie, minyak, sabun, jajanan.
Rokok dan berbagai jenis minuman
Alkohol, minyak babi dan nikotin adalah najis dan setan
Yang mesti dibasmi dari kehidupan
Untuk itu kalian
Tidak hanya berkhotbah dan memasang iklan
Bahkan menyaingi pemerintah kalian
Menarik pajak produksi dan penjualan
Dan agar terkesan sakral
Kalian gunakan sebutan mulia, label halal
Tapi agaknya kalian melupakan setan yang lebih setan
Najis yang lebih menjijikkan
Virus yang lebih mematikan
Daripada virus alkohol, nikotin dan minyak babi
Bahkan lebih merajalela daripada epidemi
Bila karena merusak kesehatan, rokok kalian benci
Mengapa kalian diamkan korupsi yang merusak nurani
Bila karena memabokkan, alkohol kalian perangi
Mengapa kalian biarkan korupsi
Yang kadar memabokkannya jauh lebih tinggi?
Bila karena najis, babi kalian musuhi
Mengapa kalian abaikan korupsi
Yang lebih menjijikkan
Ketimbang kotoran seribu babi
Ada apa dengan kalian?
Kapan kalian berhenti membanguan kandang kandang babi
Di perut dan hati kalian dengan merusak kanan-kiri?
Sampai kalian mati dan dilaknati?
HANIEN
mestinya malam ini
bisa sangat istimewa
seperti dalam mimpi mimpiku
selama ini
kekasih, jemputlah aku
kekasih, sambutlah aku
aku akan menceritakan kerinduanku
dengan kata kata biasa
dan kau cukup tersenyum memahami deritaku
lalu kuletakkan kepalaku yang penat
di haribaanmu yang hangat
kekasih, tetaplah di sisiku
kekasih, tataplah mataku
tapi seperti biasa
sekian banyak yang ingin kukatakan tak terkatakan
sekian banyak yang ingin kuadukan
diambilalih oleh airmataku
kekasih, dengarlah dadaku
kekasih, bacalah airmataku
malam ini belum juga
seperti mimpi mimpiku
selama ini
malam ini
lagi lagi kau biarkan
sepi mewakilimu.
Rembang, 1999
[+/-] |
Puisi Cinta |
Suaramu...
Gemersiknya bak buluh perindu
Cuba kau lagukan
Cuba kau dendangkan
Mengisi di ruang kamarku
Senyummu...
Menusuk dan membelai di kalbu
Cuba kau ukirkan
Cuba kau pamerkan
Menjadi hiasan hidupku
( korus )
Tiada terkata
Seindah bahasa
Nak ku huraikan
Nak ku belaikan dirimu
Akan ku syairkan katamu
Akan ku madahkan janjimu
Menjadi coretan gurindam
Puisi cinta...
Akan ku ukirkan senyummu
Akan ku lukiskan tawamu
Menjadikan susunan warna
Potret indah...
Senyummu...
Menusuk dan membelai di kalbu
Cuba kau ukirkan
Cuba kau pamerkan
Menjadi hiasan hidupku...
Menjadi hiasan hidupku...
[+/-] |
DI MANAKAH RINDU ? |
Sejalan waktu yang kian lalu..
kugapai rindu,
kutunggu selalu… email yang kau janji dulu..
kadang kuharus berebut dengan sang waktu…
tatkala rindu tak terbendung; modemku juga enggan berkompromi
dengan diriku…
dimanakah dirimu..??
kugapai sepi … kunikmati dingin ini sendiri… bersama seonggok rindu
yang menghiburku dengan mimpi..
dimanakah kamu?
Komputer kasihku hiburkan diriku..lumatkan sepi ini dengan game..
kala rindu menggapai kugadaikan dia pada sang waktu..
modemku memberi sinyal tanda sudah tersambung; sayang… dirimu tak kunjung hadir .
pudar mapat jera… beralas kaki berselimut dingin..
beralas rindu…
diriku kering… diatas rindu yang membalutku..
dan bergelut dengan mimpi…
memberiku lebih berarti..
dimanakah dirimu kini…?
yang kutahu… teknologi telah mematahkan semangat merayakan tubuh
tapi menghantarkan roh-roh rindu lewat modem..
aku bahkan tak peduli engkau dimana…
yang penting memberiku segenggam air dan secangkir rindu
kureguk hening kumampatkan sepi…. Kunikmati lagi sang rindu…
memberi bara pada cinta kita..
engkau di antartika, diriku di katulistiwa…itu tak berarti kini..
asal modem dan komputerku menemaniku di sini bersama sang rindu..
dimanakah dirimu?
Aku tak peduli.
Dimanakah rindu?
Itu yang harus ada, agar cinta tetap terjaga.
[+/-] |
Puisi Puput Amiranti.N |
LUKISAN LANGIT
Langit memang menggetarkan
Diantara dinding-dinding palsu berkelibat senyap di
serpihan sayap-sayap awan
Kau lukis sunyian lama
secerdas tiupan angin purba
dan menjabarkan gemetar mimpi-mimpi pagi dan senja hilang
Genap sesaat, setelah kau hentakkan guratan-guratan
syair ke dalam tungku-tungku nanarku,
menambun di hadapan silau embun,
memberkas semu keseluruhan jari-jari bunyi debum.
Dan akupun tetap ingin terbang
berlabuh di tepian karang bulan,
tertidur di selipan ufuk-ufuk galaksi
sampai aksara langit membukakan
derita yang jelas bagiku,dan
mengajari aku untuk -
menghitung bintang-bintang pudar.
Kala itu benar,
deru pepohonan bulan mengata-ngataiku, "pernah ada
langit beratap yang meniduri seluruh bumimu tak terucap,
mencabuti bulu-bulu kudukmu dan melemparkanmu ke dalam mulut asap-asap kering.
Nerakamu sendiri.
Gugusan yang harus kau singgahi!"
Sabtu, 29 September 2007
[+/-] |
Sajak-sajak WS. Rendra |
Rumpun Alang-alang
Engkaulah perempuan terkasih, yang sejenak kulupakan, sayang
Kerna dalam sepi yang jahat tumbuh alang-alang di hatiku yang malang
Di hatiku alang-alang menancapkan akar-akarnya yang gatal
Serumpun alang-alang gelap, lembut dan nakal
Gelap dan bergoyang ia
dan ia pun berbunga dosa
Engkau tetap yang punya
tapi alang-alang tumbuh di dada
------------------------------------------------------
Surat Cinta
Kutulis surat ini
kala hujan gerimis bagai bunyi tambur yang gaib,
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah,
Wahai, dik Narti,
aku cinta kepadamu !
Kutulis surat ini
kala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis
mengibaskan ekor
serta menggetarkan bulu-bulunya,
Wahai, dik Narti,
kupinang kau menjadi istriku !
Kaki-kaki hujan yang runcing
menyentuhkan ujungnya di bumi,
Kaki-kaki cinta yang tegas
bagai logam berat gemerlapan
menempuh ke muka
dan tak kan kunjung diundurkan.
Selusin malaikat
telah turun
di kala hujan gerimis
Di muka kaca jendela
mereka berkaca dan mencuci rambutnya
untuk ke pesta.
Wahai, dik Narti
dengan pakaian pengantin yang anggun
bunga-bunga serta keris keramat
aku ingin membimbingmu ke altar
untuk dikawinkan
Aku melamarmu,
Kau tahu dari dulu :
tiada lebih buruk
dan tiada lebih baik
dari yang lain ......
penyair dari kehidupan sehari-hari,
orang yang bermula dari kata
kata yang bermula dari
kehidupan, pikir dan rasa.
Semangat kehidupan yang kuat
bagai berjuta-juta jarum alit
menusuki kulit langit :
kantong rejeki dan restu wingit
Lalu tumpahlah gerimis
Angin dan cinta
mendesah dalam gerimis.
Semangat cintaku yang kuta
batgai seribu tangan gaib
menyebarkan seribu jaring
menyergap hatimu
yang selalu tersenyum padaku.
Engkau adalah putri duyung
tawananku
Putri duyung dengan
suara merdu lembut
bagai angin laut,
mendesahlah bagiku !
Angin mendesah
selalu mendesah
dengan ratapnya yang merdu.
Engkau adalah putri duyung
tergolek lemas
mengejap-ngejapkan matanya yang indah
dalam jaringku
Wahai, putri duyung,
aku menjaringmu
aku melamarmu
Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
kerna langit
gadis manja dan manis
menangis minta mainan.
Dua anak lelaki nakal
bersenda gurau dalam selokan
dan langit iri melihatnya
Wahai, Dik Narti
kuingin dikau
menjadi ibu anak-anakku !
Minggu, 23 September 2007
[+/-] |
KARYA-KARYA KHALIL GIBRAN |
KHALIL GIBRAN (1833-1931)
KATA SELEMBAR KERTAS SEPUTIH SALJU
Kata selembar kertas seputih salju,"Aku tercipta secara murni, kerana itu aku akan tetap murni selamanya. Lebih baik aku dibakar dan kembali menjadi abu putih daripada menderita kerana tersentuh kegelapan atau didekati oleh sesuatu yang kotor."
Tinta botol mendengar kata kertas itu. Ia tertawa dalam hatinya yang hitam, tapi tak berani mendekatinya. Pensil-pensil beraneka warna pun mendengarnya, dan mereka pun tak pernah mendekatinya. Dan selembar kertas yang seputih salju itu tetap suci dan murni selamanya -suci dan murni- dan kosong.
:+: Khalil Gibran :+:
TANYA SANG ANAK
Konon pada suatu desa terpencilTerdapat sebuah keluargaTerdiri dari sang ayah dan ibuSerta seorang anak gadis muda dan naif!Pada suatu hari sang anak bertanya pada sang ibu!Ibu! Mengapa aku dilahirkan wanita?Sang ibu menjawab,"Kerana ibu lebih kuat dari ayah!"Sang anak terdiam dan berkata,"Kenapa jadi begitu?"Sang anak pun bertanya kepada sang ayah!Ayah! Kenapa ibu lebih kuat dari ayah?Ayah pun menjawab,"Kerana ibumu seorang wanita!!!Sang anak kembali terdiam.Dan sang anak pun kembali bertanya!Ayah! Apakah aku lebih kuat dari ayah?Dan sang ayah pun kembali menjawab," Iya, kau adalah yang terkuat!"Sang anak kembali terdiam dan sesekali mengerut dahinya.Dan dia pun kembali melontarkan pertanyaan yang lain.Ayah! Apakah aku lebih kuat dari ibu?Ayah kembali menjawab,"Iya kaulah yang terhebat dan terkuat!""Kenapa ayah, kenapa aku yang terkuat?" Sang anak pun kembali melontarkan pertanyaan.Sang ayah pun menjawab dengan perlahan dan penuh kelembutan. "Kerana engkau adalah buah dari cintanya!Cinta yang dapat membuat semua manusia tertunduk dan terdiam. Cinta yang dapat membuat semua manusia buta, tuli serta bisu!Dan kau adalah segalanya buat kami.Kebahagiaanmu adalah kebahagiaan kami.Tawamu adalah tawa kami.Tangismu adalah air mata kami.Dan cintamu adalah cinta kami.Dan sang anak pun kembali bertanya!Apa itu Cinta, Ayah?Apa itu cinta, Ibu?Sang ayah dan ibu pun tersenyum!Dan mereka pun menjawab,"Kau, kau adalah cinta kami sayang.."
:+: Khalil Gibran :+:
GURU
Barangsiapa mahu menjadi guru, biarkan dia memulai mengajar dirinya sendiri sebelum mengajar orang lain, dan biarkan dia mengajar dengan teladan sebelum mengajar dengan kata-kata. Sebab mereka yang mengajar dirinya sendiri dengan memperbetulkan perbuatan-perbuatannya sendiri lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan daripada mereka yang hanya mengajar orang lain dan memperbetulkan perbuatan-perbuatan orang lain.
:+: Khalil Gibran :+:
INDAHNYA KEMATIAN
Bahgian 1 ~ Panggilan
Biarkan aku terbaring dalam lelapku, kerana jiwa ini telah dirasuki cinta, dan biarkan daku istirahat, kerana batin ini memiliki segala kekayaan malam dan siang.Nyalakan lilin-lilin dan bakarlah dupa nan mewangi di sekeliling ranjang ini, dan taburi tubuh ini dengan wangian melati serta mawar.Minyakilah rambut ini dengan puspa dupa dan olesi kaki-kaki ini dengan wangian, dan bacalah isyarat kematian yang telah tertulis jelas di dahi ini.Biarku istirahat di ranjang ini, kerana kedua bola mata ini telah teramat lelahnya;Biar sajak-sajak bersalut perak bergetaran dan menyejukkan jiwaku;Terbangkan dawai-dawai harpa dan singkapkan tabir lara hatiku.
Nyanyikanlah masa-masa lalu seperti engkau memandang fajar harapan dalam mataku, kerana makna ghaibnya begitu lembut bagai ranjang kapas tempat hatiku berbaring.Hapuslah air matamu, saudaraku, dan tegakkanlah kepalamu seperti bunga-bunga menyemai jari-jemarinya menyambut mahkota fajar pagi.Lihatlah Kematian berdiri bagai kolom-kolom cahaya antara ranjangku dengan jarak infiniti;Tahanlah nafasmu dan dengarkan kibaran kepak sayap-sayapnya.Dekatilah aku, dan ucapkanlah selamat tinggal buatku. Ciumlah mataku dengan seulas senyummu.Biarkan anak-anak merentang tangan-tangan mungilnya buatku dengan kelembutan jemari merah jambu mereka;Biarkanlah Masa meletakkan tangan lembutnya di dahiku dan memberkatiku;Biarkanlah perawan-perawan mendekati dan melihat bayangan Tuhan dalam mataku, dan mendengar Gema Iradat-Nya berlarian dengan nafasku....
:+: Khalil Gibran :+:
PROSA (V)
Aku akan melakukan segala apa yang telah engkau ucapkan tadiDan aku akan menjadikan jiwaku sebagai sebuah kelambu yangmenyelubungi jiwamu. Hatiku akan menjadi tempat tinggal keanggunanmuserta dadaku akan menjadi kubur bagi penderitaanmu. Aku akan selalu mencintaimu...sebagaimana padang rumputyang luas mencintai musim bunga.Aku akan hidup di dalam dirimu laksana bunga-bunga yang hidup oleh panas matahari.Aku akan menyanyikan namamu seperti lembah menyanyikan gema loceng di desa Aku akan mendengar bahasa jiwamu seperti pantai mendengarkan kisah-kisah gelombang.Aku akan mengingatimu seperti perantau asing yang mengenang tanahair tercintanya, Sebagaimana orang lapar mengingati pesta jamuan makan, Seperti raja yang turun takhta mengingati masa-masa kegemilangannya, Dan seperti seorang tahanan mengingati masa-masa kesenangan dan kebebasan.Aku akan mengingatimu sebagaimana seorang petani yang mengingati bekas-bekas gandum di lantai tempat simpanannya, juga seperti gembala mengingati padang rumput yang luas dansungai yang segar airnya."(Dari Sayap Sayap Patah)
:+: Khalil Gibran :+:
MUSIM BUNGA
Bunga akan nampak indahKetika musim bunga bermulaMencium pucuk-pucuk kecilnyaNamun kasih akan sentiasaNampak indah dari bungaKerana ia terus tumbuh tanpa bantuan musim
:+: Khalil Gibran :+:
[+/-] |
KARYA-KARYA KHALIL GIBRAN |
KHALIL GIBRAN (1833-1931)
WAKTU
Dan seorang pakar astronomi berkata, "Guru, bagaimanakah perihal Waktu?"Dan dia menjawab:Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.Suatu ketika kau ingin membuat anak sungai, di mana atas tebingnya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesedaran akan kehidupan nan abadi,Dan mengetahui bahawa semalam hanyalah kenangan utk hari ini dan esok adalah harapan dan impian utk hari ini.Dan yang menyanyi dan merenung dari dalam jiwa, sentiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.Siapa di antara kalian yang tidak merasa bahawa daya mencintainya tiada batasnya?Dan siapa pula yang tidak merasa bahawa cinta sejati, walau tiada batas, terkandung di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari fikiran cinta ke fikiran cinta, pun bukan dari tindakan cinta ke tindakan cinta yang lain?Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbahagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam fikiranmu baru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkumi semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.
:+: Khalil Gibran :+:
FIKIRAN DAN SAMADI
Hidup menjemput dan melantunkan kita dari satu tempat ke tempat yang lain; Nasib memindahkan kita dari satu tahap ke tahap yang lain. Dan kita yang diburu oleh keduanya, hanya mendengar suara yang mengerikan, dan hanya melihat susuk yang menghalangi dan merintangi jalan kita.Keindahan menghadirkan dirinya dengan duduk di atas singgahsana keagungan; tapi kami mendekatinya atas dorongan Nafsu ; merenggut mahkota kesuciannya, dan mengotori busananya dengan tindak laku durhaka.Cinta lalu di depan kita, berjubahkan kelembutan ; tapi kita lari ketakutan, atau bersembunyi dalam kegelapan, atau ada pula yang malahan mengikutinya, untuk berbuat kejahatan atas namanya.Meskipun orang yang paling bijaksana terbongkok kerana memikul beban Cinta, tapi sebenarnya beban itu seiringan bayu pawana Lebanon yang berpuput riang.Kebebasan mengundang kita pada mejanya agar kita menikmati makanan lazat dan anggurnya ; tapi bila kita telah duduk menghadapinya, kita pun makan dengan lahap dan rakus.Tangan Alam menyambut hangat kedatangan kita, dan menawarkan pula agar kita menikmati keindahannya ; tapi kita takut akan keheningannya, lalu bergegas lari ke kota yang ramai, berhimpit-himpitan seperti kawanan kambing yang lari ketakutan dari serigala garang.Kebenaran memanggil-manggil kita di antara tawa anak-anak atau ciuman kekasih, tapi kita menutup pintu keramahan baginya, dan menghadapinya bagaikan musuh.Hati manusia menyeru pertolongan ; jiwa manusia memohon pembebasan ; tapi kita tidak mendengar teriak mereka, kerana kita tidak membuka telinga dan berniat memahaminya. Namun orang yang mendengar dan memahaminya kita sebut gila lalu kita tinggalkan.Malampun berlalu, hidup kita lelah dan kurang waspada, sedang hari pun memberi salam dan merangkul kita. Tapi di siang dan malam hari, kita sentiasa ketakutan.Kita amat terikat pada bumi, sedangkan gerbang Tuhan terbuka lebar. Kita memijak-mijak roti Kehidupan, sedangkan kelaparan memamah hati kita. Sungguh betapa budiman Sang Hidup terhadap Manusia, namun betapa jauh Manusia meninggalkan Sang Hidup.
:+: Khalil Gibran :+:
HIDUP
Kehidupan merupakan sebuah pulau di lautan kesepian, dan bagi pulau itu bukti karang yang timbul merupakan harapan, pohon merupakan impian, bunga merupakan keheningan perasaan, dan sungai merupakan damba kehausan.Hidupmu, wahai saudara-saudaraku, laksana pulau yang terpisah dari pulau dan daerah lain. Entah berapa banyak kapal yang bertolak dari pantaimu menuju wilayah lain, entah berapa banyak armada yang berlabuh di pesisirmu, namun engkau tetap pulau yang sunyi, menderita kerana pedihnya sepi dan dambaan terhadap kebahagiaan. Engkau tak dikenal oleh sesama insan, lagi pula terpencil dari keakraban dan perhatian.
Saudaraku, kulihat engkau duduk di atas bukit emas serta menikmati kekayaanmu -bangga akan hartamu, dan yakin bahawa setiap genggam emas yang kau kumpulkan merupakan mata rantai yang menghubungkan hasrat dan fikiran orang lain dengan dirimu.Di mata hatiku engkau kelihatan bagaikan panglima besar yang memimpin bala tentara, hendak menggempur benteng musuh. Tapi setelah kuamati lagi, yang nampak hanya hati hampa belaka, yang tertempel di balik longgok emasmu, bagaikan seekor burung kehausan dalam sangkar emas dengan wadah air yang kosong.Kulihat engkau, saudaraku, duduk di atas singgahsana agung; di sekelilingmu berdiri rakyatmu yang memuji-muji keagunganmu, menyanyikan lagu penghormatan bagi karyamu yang mengagumkan, memuji kebijaksanaanmu, memandangmu seakan-akan nabi yang mulia, bahkan jiwa mereka melambung kesukaan sampai ke langit-langit angkasa.Dan ketika engkau memandang kelilingmu, terlukislah pada wajahmu kebahagiaan, kekuasaan, dan kejayaan, seakan-akan engkau adalah nyawa bagi raga mereka.Tapi bila kupandang lagi, kelihatan engkau seorang diri dalam kesepian, berdiri di samping singgahsanamu, menadahkan tangan ke segala arah, seakan-akan memohon belas kasihan dan pertolongan dari roh-roh yang tak nampak -mengemis perlindungan, kerana tersisih dari persahabatan dan kehangatan persaudaraan.Kulihat dirimu, saudaraku, yang sedang mabuk asmara pada wanita jelita, menyerahkan hatimu pada paras kecantikannya. Ketika kulihat ia memandangmu dengan kelembutan dan kasih keibuan, aku berkata dalam hati, "Terpujilah Cinta yang mampu mengisi kesepian pria ini dan mengakrabkan hatinya dengan hati manusia lain."Namun, bilamana kuamati lagi, di sebalik hatimu yang bersalut cinta terdapat hati lain yang kesunyian, meratap hendak menyatakan cintanya pada wanita; dan di sebalik jiwamu yang sarat cinta, terdapat jiwa lain yang hampa, bagaikan awan yang mengembara, menjadi titik-titik air mata kekasihmu...
Hidupmu, wahai saudaraku, merupakan tempat tinggal sunyi yang terpisah dari wilayah penempatan orang lain, bagaikan ruang tengah rumah yang tertutup dari pandangan mata tetangga. Seandainya rumahmu tersalut oleh kegelapan, sinar lampu tetanggamu tak dapat masuk meneranginya. Jika kosong dari persediaan kemarau, isi gudang tetanggamu tak dapat mengisinya. Jika rumahmu berdiri di atas gurun, engkau tak dapat memindahkannya ke halaman orang lain, yang telah diolah dan ditanami oleh tangan orang lain. Jika rumahmu berdiri di atas puncak gunung, engkau tak dapat memindahkannya atas lembah, kerana lerengnya tak dapat ditempuh oleh kaki manusia.Kehidupanmu, saudaraku, dibaluti oleh kesunyian, dan jika bukan kerana kesepian dan kesunyian itu, engkau bukanlah engkau, dan aku bukanlah aku. Jika bukan kerana kesepian dan kesunyian itu, aku akan percaya kiranya aku memandang wajahmu, itulah wajahku sendiri yang sedang memandang cermin.(Dari 'Suara Sang Guru')
:+: Khalil Gibran :+:
NYANYIAN SUKMA
Di dasar relung jiwakuBergema nyanyian tanpa kata; sebuah laguyang bernafas di dalam benih hatiku,Yang tiada dicairkan oleh tinta di atas lembar kulit ; ia meneguk rasa kasihkudalam jubah yg nipis kainnya, dan mengalirkan sayang,Namun bukan menyentuh bibirku.Betapa dapat aku mendesahkannya?Aku bimbang dia mungkin berbaur dengan kerajaan fanaKepada siapa aku akan menyanyikannya?Dia tersimpan dalam relung sukmakuKerna aku risau, dia akan terhempasDi telinga pendengaran yang keras.Pabila kutatap penglihatan batinkuNampak di dalamnya bayangan dari bayangannya,Dan pabila kusentuh hujung jemarikuTerasa getaran kehadirannya.Perilaku tanganku saksi bisu kehadirannya,Bagai danau tenang yang memantulkan cahayabintang-bintang bergemerlapan.Air mataku menandai senduBagai titik-titik embun syahduYang membongkarkan rahsia mawar layu.Lagu itu digubah oleh renungan,Dan dikumandangkan oleh kesunyian,Dan disingkiri oleh kebisingan,Dan dilipat oleh kebenaran,Dan diulang-ulang oleh mimpi dan bayangan,Dan difahami oleh cinta,Dan disembunyikan oleh kesedaran siangDan dinyanyikan oleh sukma malam.Lagu itu lagu kasih-sayang,Gerangan 'Cain' atau 'Esau' manakahYang mampu membawakannya berkumandang?Nyanyian itu lebih semerbak wangi daripada melati:Suara manakah yang dapat menangkapnya?Kidung itu tersembunyi bagai rahsia perawan suci,Getar nada mana yang mampu menggoyahnya?Siapa berani menyatukan debur ombak samudradengan kicau bening burung malam?Siapa yang berani membandingkan deru alam,Dengan desah bayi yang nyenyak di buaian?Siapa berani memecah sunyiDan lantang menuturkan bisikan sanubariYang hanya terungkap oleh hati?Insan mana yang beranimelagukan kidung suci Tuhan?
(Dari 'Dam'ah Wa Ibtisamah' -Setitis Air Mata Seulas Senyuman)
:+: Khalil Gibran :+:
NYANYIAN HUJAN
Aku ini percikan benang-benang perak yang dihamburkan dari syurga oleh dewa-dewa.Alam raya kemudian meraupku, bagi menyirami ladang dan lembahnya.Aku ini taburan mutiara, yang dipetik dari mahkota Raja Ishtar, oleh puteri Fajar,untuk menghiasi taman-taman mayapada.Pabila kuurai air mata, bukit-bukit tertawa;Pabila aku meniup rendah, bunga-bunga gembira,Dan bila aku menunduk, segalanya cerah-ceria.Ladang dan awan mega berkasih-mesra,Di antara mereka aku pembawa amanat setia,Yang satu kulepas dari dahaga,Yang lain kuubati dari luka.Suara guruh mengkhabarkan kedatangankuPelangi di langit menghantar pemergianku,Bagai kehidupan duniawi, diriku,Dimulakan pada kaki kekuatan alam,Dan diakhiri di bawah sayap kematian.Aku muncul dari dalam jantung samudera,Melayang tinggi bersama pawana,Pabila kulihat ladang memerlukanku,Aku turun, kubelai mesra bunga-bunga dan pepohonanDalam berjuta cara.Jemariku lembut bermain pada jendela-jendela kacaDan berita yang kubawa membawa bahagia,Semua orang dapat mendengarnya, namun hanya yang peka,Dapat memahami maknanya.Panas udara melahirkan aku,Namun sebagai balasannya aku membunuhnya,Laksana wanita yang mengungguli jejaka,Dengan kekuatan yang dihisap daripadanya.Diriku helaan nafas samuderaGelak tertawa padang ladang,Dan cucuran air mata dari syurga.Maka, disertai cinta kasih -dihela dari kedalaman laut kasih-sayang;tertawa ria dari rona padang jiwa,air mata dari kenangan syurga abadi.
(Dari 'Dam'ah Wa Ibtisamah' -Setitis Air Mata Seulas Senyuman)
:+: Khalil Gibran :+:
MASA MUDA DAN KEINDAHAN
Keindahan menjadi milik usia muda, tapi keremajaan yang untuknya dunia ini diciptakan tidak lebih dari sekadar mimpi yang manisnya diperhamba oleh kebutaan yang menghilangkan kesedaran.Akankah hari itu datang, ketika orang-orang bijak menyatukan kemanisan masa muda dan kenikmatan pengetahuan?Sebab masing-masing hanyalah kosong bila hanya sendirian.Akankah hari itu datang ketika alam menjadi guru yang mengajar manusia, dan kemanusiaan menjadi buku bacaansedangkan kehidupan adalah sekolah sehari-hari?Hasrat masa muda akan kesenangan-kenikmatan tidak terlalu menuntut tanggung jawab -hanya akan terpenuhi bila fajar telah menyelak kegelapan hari.Banyak lelaki yang tenggelam dalam keasyikan hari-hari masa muda yang mati dan beku;banyak perempuan yang menyesali dan mengutuk tahun-tahun tak berguna mereka seperti raungan singa betina yang kehilangan anak;dan banyak para pemuda dan pemudi yang menggunakan hati mereka sekadar sebagai alat penggali kenangan pahit masa depan,melukai diri melalui kebodohan dengan anak panah yang tajam dan beracun kerana kehilangan kebahagiaan.Usia tua adalah permukaan kulit bumi;ia harus, melalui cahaya dan kebenaran, memberikan kehangatan bagi benih-benih masa muda yangada dibawahnya, melindungi dan memenuhi keperluan merekahingga Nisan datang dan menyempurnakan kehidupan masa muda yang sedang tumbuh dengan kebangkitan baru
Kita berjalan terlalu lambat ke arah kebangkitan spiritual,dan perjalanan itu seluas angkasa tanpa batas,sebagai pemahaman keindahan kewujudan melaluirasa kasih dan cinta kepada keindahan tersebut
:+: Khalil Gibran :+:
SURAT DARI KEKASIH
Untukmu yang selalu Kucintai,Saat kau bangun di pagi hari, Aku memandangmu danberharap engkau akan berbicara kepadaKu., bercerita,meminta pendapatKu, mengucapkan sesuatu untukKuwalaupun hanya sepatah kata.Atau berterima kasih kepadaKu atas sesuatu hal yangindah yang terjadi dalam hidupmu pada tadi malam, kemarin, atau waktu yang lalu....Tetapi Aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja...Tak sedikitpun kau menyedari Aku di dekat mu.Aku kembali menanti saat engkau sedang bersiap,Aku tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKu, tetapi engkau terlalu sibuk...Di satu tempat, engkau duduk tanpa melakukan apapun.Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu.Aku berfikir engkau akan datang kepadaKu, tetapi engkauberlari ke telefon dan menelefon seorang teman untuk sekadar berbual-bual.Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Akumenanti dengan sabar sepanjang hari. Namun dengansemua kegiatanmu Aku berfikir engkau terlalu sibukuntuk mengucapkan sesuatu kepadaKu.Sebelum makan siang Aku melihatmu memandang kesekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicarakepadaKu, itulah sebabnya mengapa engkau tidaksedikitpun menyapaKu.Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu danmelihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKudengan lembut sebelum menjamah makanan yang kuberikan,tetapi engkau tidak melakukannya.....Ya, tidak mengapa, masih ada waktu yang tersisa danAku masih berharap engkau akan datang kepadaKu,meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannyaseakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.Setelah tugasmu selesai, engkau menghidupkan TV, Akutidak tahu apakah kau suka menonton TV atau tidak,hanya engkau selalu ke sana dan menghabiskan banyakwaktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapundan hanya menikmati siaran yang ditampilkan, hingga waktu-waktu untukKu dilupakan.Kembali Aku menanti dengan sabar saat engkau menikmatimakananmu tetapi kembali engkau lupa menyebut namaKudan berterima kasih atas makanan yang telah Kuberikan.Saat tidur Kufikir kau merasa terlalu lelah.Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu,kau melompat ke tempat tidurmu dan tertidur tanpasepatahpun namaKu kau sebut. Tidak mengapa kerana mungkinengkau masih belum menyedari bahawa Aku selalu hadir untukmu.Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sedari.Aku bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. Aku sangat menyayangimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata darimu, ungkapan isi hatimu, namun tak kunjung tiba.Baiklah..... engkau bangun kembali dan kembali Akumenanti dengan penuh kasih bahawa hari ini kau akanmemberiKu sedikit waktu untuk menyapaKu...Tapi yang Kutunggu ... ah tak juga kau menyapaKu.Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, Isya dan Subuh lagikau masih tidak mempedulikan Aku.Tak ada sepatah kata, tak ada seucap doa, tak adapula harapan dan keinginan untuk sujud kepadaKU....Apakah salahKu padamu ...? Rezeki yang Kulimpahkan,kesihatan yang Kuberikan, Harta yang Kurelakan, makananyang Kuhidangkan , Keselamatan yang Kukurniakan,kebahagiaan yang Kuanugerahkan, apakah hal itu tidakmembuatmu ingat kepadaKu ???Percayalah, Aku selalu mengasihimu, dan Aku tetapberharap suatu saat engkau akan menyapaKu, memohonperlindunganKu, bersujud menghadapKu ... Kembali kepadaKu.Yang selalu bersamamu setiap saat,Tuhanmu....
:+: Khalil Gibran :+:
KEHIDUPAN SEBUAH CINTAMUSIM BUNGA
Marilah, sayang, mari berjalan menjelajahi perbukitan,Salju telah cair dan Kehidupan telah terjaga dari lenanyadan kini mengembara menyusuri pegunungan dan lembah-lembah,Mari kita ikut jejak-jejak Musim Bunga, yang melangkauiLadang-ladang jauh, dan mendaki puncak-puncak perbukitan'Tuk menadah ilham dari aras ketinggian,Di atas hamparan ngarai nan sejuk kehijauan.Fajar Musim Bunga telah mengeluarkan pakaiannyadari lipatan simpanan, dan menyangkutnyapada pohon pic dan sitrus , dan mereka kelihatan bagai pengantin dalam upacara tradisi Malam Kedre..Sulur-sulur daun anggur saling berpelukan bagai kekasihAir kali pun lincah berlompatan menari ria,Di sela-sela batuan, menyanyikan lagu riang.Dan bunga-bunga bermekaran dari jantung alam,Laksana buih-buih bersemburan, dari kalbu lautanKemarilah, sayang: mari meneguk sisa air matamusim dingin, dari gelas kelopak bunga lili,Dan menenangkan jiwa, dengan gerimis nada-nadaCurahan simfoni burung-burung yang berkicauandan berkelana riang dalam bayu mengasyikkanMari duduk di batu besar itu, tempat bunga violet berteduh dalam persembunyian, dan meniruKemanisan mereka dalam pertukaran kasih rindu.MUSIM PANASMari pergi ke ladang, kekasihku, keranaMusim menuai telah tiba, dan cahaya suriaTelah memanggang gandum kuning-kekuningan.Mari kita mengerjakan hasil bumi, sebagaimana semangat kegembiraan menyuburkan butir gandum Dari benih cinta-kasih, yang tertanam dalam sanubari.Mari mengisi guni kita dengan limpahan hasil bumibagai kehidupan mengisi penuh rongga hati,Dengan harta kekayaan tak terperi,Mari, jadikan bunga-bunga alas tilam kitaDan langit biru selimut kitaSandarkan kepala di bantal harum jerami,Mari kita berehat setelah bekerja sepanjang hari,Sambil mendengar bisik gemercik air sungai yang menyanyi.
MUSIM GUGUR
kita pergi memetik anggur di perkebunanDan memerah sari buah segarDan menyimpannya di jambangan tuaSebagaimana jiwa menyimpan ilmu pengetahuanAbad-abad lalu, dalam gedung keabadian.Dan sekarang mari pulang, kerna sang bayu telahMenerbangkan daun-daun kuning dan mengisar bunga-bunga layuYang membisikkan dendang kematian pada Musim GugurMari pulang, kekasihku abadi, kerana burung-burungTelah terbang bagi perjalanan migrasi menuju kehangatan Meninggalkan padang yang dingin dan kesepian.Bunga mirtel dan melati pun telah lamaMengeringkan air matanya.Mari kembali, sebab anak sungai yang sayuTelah kehabisan lagu, dan sumber air yang lincahTelah membisu, enggan mengucapkan kata perpisahan.Sedang bukit-bukit tua telah mulai melipatpakaiannya yang berwarna-warni.Mari, kekasihku; Alam telah letih,Ia bersemangat melambaikan selamat tinggalDengan dendangan sayup dan ketenangan.
MUSIM DINGIN
Dekatlah ke mari,oh teman sepanjang hidupku,Dekatlah padaku, dan jangan biarkan sentuhan Musim Dingin,Mencelah di antara kita. Duduklah disampingku di depan tungku,Sebab nyalaan api adalah satu-satunya nyawa musim ini.Bicaralah padaku tentang kekayaan hatimu,Yang jauh lebih besar daripada unsur Alam yang menggelodak Di luar pintu.Palanglah pintu dan patri engselnya,Sebab wajah angkasa menekan semangatkuDan pemandangan ladang-ladang saljuMenimbulkan tangis dalam jiwaku.Tuangkan minyak ke dalam lampu, jangan biarkan ia pudar,Letakkan dekat wajahmu, supaya aku boleh membaca dalam tangis Apa yang telah ditulis pada wajahmuTentang kehidupan kau bersamaku..
Berilah aku anggur Musim Gugur, dan mari minum bersamaSambil mendendangkan lagu kenangan pada ghairah Musim BungaDan layanan hangat Musim Panas, serta anugerahtuaian dari Musim Gugur.Dekatlah padaku, oh kekasih jiwaku; api mendingin dalam tungku,Menyelinap padam nyalanya satu-satu, dari timbunan abuDakaplah aku, sebab aku ngeri akan kesepian.Lampu meredup, dan anggur minuman membuat mata sayu mengatup.Mari kita saling berpandangan, sebelum mata tertutup.Cari aku dengan rabaan, temui daku dalam pelukanLalu biarkan kabus malam merangkul jiwa kita menjadi satuKucuplah aku, kekasihku, kerana Musim Dingin,Telah merenggut segala, kecuali bibir yang berkata:Engkau dalam dakapan, oh Kekasihku Abadi,Betapa dalam dan kuat samudera lena,Dan betapa cepatnya subuh...
(Dari 'Dam'ah Wa Ibtisamah' -Setitis Air Mata Seulas Senyuman)
:+: Khalil Gibran :+:
SEMALAM
Semalam aku sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku... sebengis kematian... Semalam diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara..., Di dalam fikiran malam. Hari ini... aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan, ia berlangsung dalam seminit dari sang waktu yang melahirkan sekilas pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan... sekucup ciuman
:+: Khalil Gibran :+:
[+/-] |
KARYA-KARYA KHALIL GIBRAN |
KHALIL GIBRAN (1833-1931)
DUA PUISI
Berabad-abad yang lalu, di suatu jalan menuju Athens, dua orang penyair bertemu. Mereka mengagumi satu sama lain. Salah seorang penyair bertanya, "Apa yang kau ciptakan akhir-akhir ini, dan bagaimana dengan lirikmu?"
Penyair yang seorang lagi menjawab dengan bangga, "Aku tidak melakukan hal lain selain menyelesaikan syairku yang paling indah, kemungkinan merupakan syair yang paling hebat yang pernah ditulis di Yunani. Isinya pujian tentang Zeus yang Mulia."
Lalu dia mengambil selembar kulit dari sebalik jubahnya dan berkata, "Ke mari, lihatlah, syair ini kubawa, dan aku senang bila dapat membacakannya untukmu. Ayuh, mari kita duduk berteduh di bawah pohon cypress putih itu."
Lalu penyair itu membacakan syairnya. Syair itu panjang sekali.
Setelah selesai, penyair yang satu berkata, "Itu syair yang indah sekali. Syair itu akan dikenang berabad-abad dan akan membuat engkau masyhur."
Penyair pertama berkata dengan tenang, "Dan apa yang telah kau ciptakan akhir-akhir ini?"
Penyair kedua menjawab, "Aku hanya menulis sedikit. Hanya lapan baris untuk mengenang seorang anak yang bermain di kebun." Lalu ia membacakan syairnya.
Penyair pertama berkata, "Boleh tahan, boleh tahan."
Kemudian mereka berpisah.
Sekarang, setelah dua ribu tahun berlalu, syair lapan baris itu dibaca di setiap lidah, diulang-ulang, dihargai dan selalu dikenang. Dan walaupun syair yang satu lagi memang benar bertahan berabad-abad lamanya dalam perpustakaan, di rak-rak buku, dan walaupun syair itu dikenang, namun tidak ada yang tertarik untuk menyukainya atau membacanya.
:+: Khalil Gibran :+:
KEKASIHKU LAYLA
Kemarilah, kekasihku.
Kemarilah Layla, dan jangan tinggalkan aku.
Kehidupan lebih lemah daripada kematian, tetapi kematian lebih lemah daripada cinta...
Engkau telah membebaskanku, Layla, dari siksaan gelak tawa dan pahitnya anggur itu.
Izinkan aku mencium tanganmu, tangan yang telah memutuskan rantai-rantaiku.
Ciumlah bibirku, ciumlah bibir yang telah mencuba untuk membohongi dan yang telah menyelimuti rahsia-rahsia hatiku.
Tutuplah mataku yang meredup ini dengan jari-jemarimu yang berlumuran darah.
Ketika jiwaku melayang ke angkasa, taruhlah pisau itu di tangan kananku dan katakan pada mereka bahawa aku telah bunuh diri kerana putus asa dan cemburu.
Aku hanya mencintaimu, Layla, dan bukan yang lain, aku berfikir bahwa tadi lebih baik bagiku untuk mengorbankan hatiku, kebahagiaanku, kehidupanku daripada melarikan diri bersamamu pada malam pernikahanmu.
Ciumlah aku, kekasih jiwaku... sebelum orang-orang melihat tubuhku...
Ciumlah aku... ciumlah, Layla...
:+: Kahlil Gibran :+:
KISAHKU
Dengarkan kisahku... .
Dengarkan, tetapi jangan menaruh belas kasihan padaku: kerana belas kasihan menyebabkan kelemahan, padahal aku masih tegar dalam penderitaanku..
Jika kita mencintai, cinta kita bukan dari diri kita, juga bukan untuk diri kita. Jika kita bergembira, kegembiraan kita bukan berada dalam diri kita, tapi dalam Hidup itu sendiri. Jika kita menderita, kesakitan kita tidak terletak pada luka kita, tapi dalam hati nurani alam.
Jangan kau anggap bahawa cinta itu datang kerana pergaulan yang lama atau rayuan yang terus menerus. Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan dari generasi ke generasi.
Wanita yang menghiasi tingkah lakunya dengan keindahan jiwa dan raga adalah sebuah kebenaran, yang terbuka namun rahsia; ia hanya dapat difahami melalui cinta, hanya dapat disentuh dengan kebaikan; dan ketika kita mencuba untuk menggambarkannya ia menghilang bagai segumpal wap.
:+: Kahlil Gibran :+:
CIUMAN PERTAMA
Itulah tegukan pertama dari cawan yang telah diisi oleh para dewa dari air pancuran cinta.
Itulah batas antara kebimbangan yang menghiburkan dan menyedihkan hati dengan takdir yang mengisinya dengan kebahagiaan.
Itulah baris pembuka dari suatu puisi kehidupan , bab pertama dari suatu novel tentang manusia.
Itulah tali yang menghubungkan pengasingan masa lalu dengan kejayaan masa depan.
Ciuman pertama menyatukan keheningan perasaan-perasaan dengan nyanyian-nyanyiannya.
Itulah satu kata yang diucapkan oleh sepasang bibir yang menyatukan hati sebagai singgahsana, cinta sebagai raja, kesetiaan sebagai mahkota.
Itulah sentuhan lembut yang mengungkapkan bagaimana jari-jemari angin mencumbui mulut bunga mawar, mempesonakan desah nafas kenikmatan panjang dan rintihan manis nan lirih.
Itulah permulaan getaran-getaran yang memisahkan kekasih dari dunia ruang dan matra dan membawa mereka kepada ilham dan impian-impian.
Ia memadukan taman bunga berbentuk bintang-bintang dengan bunga buah delima, menyatukan dua aroma untuk melahirkan jiwa ketiga.
Jika pandangan pertama adalah seperti benih yang ditaburkan para dewa di ladang hati manusia, maka ciuman pertama mengungkapkan bunga pertama yang mekar pada ranting pohon cabang pertama kehidupan.
:+: Kahlil Gibran :+:
SUARA PENYAIR
Berkah amal soleh tumbuh subur dalam ladang hatiku.
Aku akan menuai gandum dan membahagikannya pada mereka yang lapar.
Jiwaku menyuburkan ladang anggur yang kuperas buahnya dan kuberikan sarinya pada mereka yang kehausan.
Syurga telah mengisi pelitaku dengan minyaknya dan akan kuletakkan di jendela.
Agar musafir berkelana di gelap malam menemui jalannya.
Kulakukan semua itu kerana mereka adalah diriku.
Andaikan nasib membelenggu tanganku dan aku tak bisa lagi menuruti hati nuraniku, maka yang tertinggal dalam hasratku hanyalah : Mati!
Aku seorang penyair, apabila aku tak bisa memberi, akupun tak mau menerima apa-apa.
:+: Khalil Gibran :+:
BAGI SAHABATKU YANG TERTINDAS
Wahai engkau yang dilahirkan di atas ranjang kesengsaraan, diberi makan pada dada penurunan nilai, yang bermain sebagai seorang anak di rumah tirani, engkau yang memakan roti basimu dengan keluhan dan meminum air keruhmu bercampur dengan airmata yang getir.
Wahai askar yang diperintah oleh hukum yang tidak adil oleh lelaki yang meninggalkan isterinya, anak-anaknya yang masih kecil, sahabat-sahabatnya, dan memasuki gelanggang kematian demi kepentingan cita-cita, yang mereka sebut 'keperluan'.
Wahai penyair yang hidup sebagai orang asing di kampung halamannya, tak dikenali di antara mereka yang mengenalinya, yang hanya berhasrat untuk hidup di atas sampah masyarakat dan dari tinggalan atas permintaan dunia yang hanya tinta dan kertas.
Wahai tawanan yang dilemparkan ke dalam kegelapan kerana kejahatan kecil yang dibuat seumpama kejahatan besar oleh mereka yang membalas kejahatan dengan kejahatan, dibuang dengan kebijaksanaan yang ingin mempertahankan hak melalui cara-cara yang keliru.
Dan engkau, Wahai wanita yang malang, yang kepadanya Tuhan menganugerahkan kecantikan. Masa muda yang tidak setia memandangnya dan mengekorimu, memperdayakan engkau, menanggung kemiskinanmu dengan emas. Ketika kau menyerah padanya, dia meninggalkanmu. Kau serupa mangsa yang gementar dalam cakar-cakar penurunan nilai dan keadaan yang menyedihkan.
Dan kalian, teman-temanku yang rendah hati, para martir bagi hukum buatan manusia. Kau bersedih, dan kesedihanmu adalah akibat dari kebiadaban yang hebat, dari ketidakadilan sang hakim, dari licik si kaya, dan dari keegoisan hamba demi hawa nafsunya
Jangan putus asa, kerana di sebalik ketidakadilan dunia ini, di balik persoalan, di balik awan gemawan, di balik bumi, di balik semua hal ada suatu kekuatan yang tak lain adalah seluruh kadilan, segenap kelembutan, semua kesopanan, segenap cinta kasih.
Engkau laksana bunga yang tumbuh dalam bayangan. Segera angin yang lembut akan bertiup dan membawa bijianmu memasuki cahaya matahari tempat mereka yang akan menjalani suatu kehidupan indah.
Engkau laksana pepohonan telanjang yang rendah kerana berat dan bersama salju musim dingin. Lalu musim bunga akan tiba menyelimutimu dengan dedaunan hijau dan berair banyak.
Kebenaran akan mengoyak tabir airmata yang menyembunyikan senyumanmu. Saudaraku, kuucapkan selamat datang padamu dan kuanggap hina para penindasmu.
:+: Khalil Gibran :+:
PERKAHWINAN
SEKARANG, CINTA mulai menciptakan puisi dalam prosa kehidupan, untuk mencipta fikiran-fikiran masa lalu menjadi nyanyian pujian agar bersenandung siang hari dan menyanyi pada malam hari.
Sekarang, hasrat menyingkapkan tabir keraguan dari kebingungan pada tahun-tahun yang telah berlalu.
Dari rangkaian kesenangan, ia merajut kebahagiaan yang hanya bisa dilampaui dengan kebahagiaan jiwa ketika ia memeluk tuannya.
Itulah dua peribadi kukuh yang berdiri berdampingan untuk mempertentangkan cinta mereka dengan kedengkian dari takdir yang lemah.
Itulah perpaduan anggur kuning dengan anggur warna lembayung untuk menghasilkan paduan keemasan, warna cakerawala saat fajar merekah.
Itulah pertentangan dua roh untuk pertentangan dan kesatuan dua jiwa dengan kesatuan. Ia adalah curahan hujan jernih dari langit murni ke dalam kesucian alam, membangkitkan kekuatan-kekuatan ladang yang penuh berkat.
Apabila pandangan pertama dari wajah sang kekasih adalah seperti benih yang ditaburkan oleh cinta di ladang hati manusia dan ciuman pertama dari dua bibir adalah seperti bunga pertama cabang kehidupan, maka perkahwinan adalah buah pertama dari bunga pertama benih itu.
(Dari Suara Sang Guru)
:+: Khalil Gibran :+:
PANDANGAN PERTAMA
Itulah saat yang memisahkan aroma kehidupan dari kesedarannya.
Itulah percikan api pertama yang menyalakan wilayah-wilayah jiwa.
Itulah nada magis pertama yang dipetik dari dawai-dawai perak hati manusia.
Itulah saat sekilas yang menyampaikan pada telinga jiwa tentang risalah hari-hari yang telah berlalu dan mengungkapkan karya kesedaran yang dilakukan malam, menjadikan mata jernih melihat kenikmatan di dunia dan menjadikan misteri-misteri keabadian di dunia ini hadir.
Itulah benih yang ditaburan oleh Ishtar, dewi cinta, dari suatu tempat yang tinggi.
Mata mereka menaburkan benih di dalam ladang hati, perasaan memeliharanya, dan jiwa membawanya kepada buah-buahan.
Pandangan pertama kekasih adalah seperti roh yang bergerak di permukaan air mengalir menuju syurga dan bumi. Pandangan pertama dari sahabat kehidupan menggemakan kata-kata Tuhan, "Jadilah, maka terjadilah ia"
:+: Khalil Gibran :+:
SYUKUR
Bangun di fajar subuh dengan hati seringan awan
Mensyukuri hari baru penuh sinar kecintaan
Istirahat di terik siang merenungkan puncak getaran cinta
Pulang di kala senja dengan syukur penuh di rongga dada
Kemudian terlena dengan doa bagi yang tercinta dalam sanubari
Dan sebuah nyanyian kesyukuran terpahat di bibir senyuman
:+: Kahlil Gibran :+:
PROSA (VI)
Bersyukurlah pada kehidupan yang telah menganugerahimu rasa haus.
Hatimu akan menjadi seperti tepian pantai dari sebuah samudera yang tak memiliki gelombang.
Tak menyimpan gemuruh dan tak mengerami pasang surut bila engkau tak memiliki rasa haus. Teguklah isi pialamu sendiri sambil memekik gembira.
Junjunglah pialamu di atas kepalamu lalu teguklah kuat demi mereka yang meminumnya dalam kesendirian.
AKu pernah sekali mencari gerombolan manusia yang kemudian duduk rapi mengelilingi meja jamuan sebuah pesta kemudian minum dengan sepuas-puasnya.
Namun mereka tidak mengangkat anggurnya di atas kepalaku, tidak pula meresapkannya ke dalam dadaku.
Mereka hanya membasahi kakiku....kebijakanku masih kerontang.
Hatiku terkunci dan terpatri.
Cuma sepasang kakikulah yang bergomol dengan mereka diantara selubung kabut yang suram.
Aku tidak lagi mau mencari kumpulan manusia atau pula meneguk anggur bersama mereka dalam meja jamuan pesta mereka.
Apa yang engkau rasakan jika kututurkan padamu semua itu jika waktu begitu garang menghentaki jantungmu?
Akan sangat baik bagimu bila engkau meneguk piala rengsamu seorang diri dan piala bahagianmu seorang diri pula...
:+: Khalil Gibran :+:
[+/-] |
MUTIARA KATA KHALIL GIBRAN |
KHALIL GIBRAN(1833-1931)
KATA TERINDAH
Kata yang paling indah di bibir umat manusia adalah kata 'Ibu', dan panggilan paling indah adalah 'Ibuku'. Ini adalah kata penuh harapan dan cinta, kata manis dan baik yang keluar dari kedalaman hati.
SAHABAT SEJATI
Tidak ada sahabat sejati yang ada hanya kepentingan.
PERSAHABATAN
Persahabatan itu adalah tanggungjawaban yang manis, bukannya peluang.
SULUH HIDUP
Tuhan telah memasang suluh dalam hati kita yang menyinarkan pengetahuan dan keindahan; berdosalah mereka yang mematikan suluh itu dan menguburkannya ke dalam abu.
PENYAIR
Penyair adalah orang yang tidak bahagia, kerana betapa pun tinggi jiwa mereka, mereka tetap diselubungi airmata.
Penyair adalah adunan kegembiraan dan kepedihan dan ketakjuban, dengan sedikit kamus.
Penyair adalah raja yang tak bertakhta, yang duduk di dalam abu istananya dan cuba membangun khayalan daripada abu itu.
Penyair adalah burung yang membawa keajaiban. Dia lari dari kerajaan syurga lalu tiba di dunia ini untuk berkicau semerdu-merdunya dengan suara bergetar. Bila kita tidak memahaminya dengan cinta di hati, dia akan kembali mengepakkan sayapnya lalu terbang kembali ke negeri asalnya.
SUARA KEHIDUPANKU
Suara kehidupanku memang tak akan mampu menjangkau telinga kehidupanmu; tapi marilah kita cuba saling bicara barangkali kita dapat mengusir kesepian dan tidak merasa jemu.
KEINDAHAN KEHIDUPAN
Keindahan adalah kehidupan itu sendiri saat ia membuka tabir penutup wajahnya. Dan kalian adalah kehidupannya itu, kalianlah cadar itu. Keindahan adalah keabadian yag termangu di depan cermin. Dan kalian adalah keabadian itu, kalianlah cermin itu.
PERPISAHAN
Ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa yang paling kalian kasihi darinya mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan - seperti gunung yang nampak lebih agung terlihat dari padang dan dataran.
RUMAH
Rumahmu tak akan menjadi sebuah sangkar, melainkan tiang utama sebuah kapal layar.
PUISI
Puisi bukanlah pendapat yang dinyatakan. Ia adalah lagu yang muncul daripada luka yang berdarah atau mulut yang tersenyum.
NILAI
Nilai dari seseorang itu di tentukan dari keberaniannya memikul tanggungjawab, mencintai hidup dan pekerjaannya.
PENDERITAAN
Penderitaan yang menyakitkan adalah koyaknya kulit pembungkus kesedaran- seperti pecahnya kulit buah supaya intinya terbuka merekah bagi sinar matahari yang tercurah.
Kalian memiliki takdir kepastian untuk merasakan penderitaan dan kepedihan. Jika hati kalian masih tergetar oleh rasa takjub menyaksikan keajaiban yang terjadi dalam kehidupan, maka pedihnya penderitaan tidak kalah menakjubkan daripada kesenangan.
Banyak di antara yang kalian menderita adalah pilihan kalian sendiri - ubat pahit kehidupan agar manusia sembuh dari luka hati dan penyakit jiwa. Percayalah tabib kehidupan dan teguk habis ramuan pahit itu dengan cekal dan tanpa bicara.
SAHABAT
Sahabat adalah keperluan jiwa yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau subur dengan penuh rasa terima kasih. Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu. Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa memerlukan kedamaian.
SIKAP MANUSIA
Jauhkan aku dari manusia yang tidak mahu menyatakan kebenaran kecuali jika ia berniat menyakiti hati, dan dari manusia yang bersikap baik tapi berniat buruk, dan dari manusia yang mendapatkan penghargaan dengan jalan memperlihatkan kesalahan orang lain.
DUA HATI
Orang yang berjiwa besar memiliki dua hati; satu hati menangis dan yang satu lagi bersabar.
HUTANG KEHIDUPAN
Periksalah buku kenanganmu semalam, dan engkau akan tahu bahwa engkau masih berhutang kepada manusia dan kehidupan.
INSPIRASI
Inspirasi akan selalu bernyanyi; kerana inspirasi tidak pernah menjelaskan.
POHON
Pohon adalah syair yang ditulis bumi pada langit. Kita tebang pohon itu dan menjadikannya kertas, dan di atasnya kita tulis kehampaan kita.
FALSAFAH HIDUP
Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat -keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan . Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cinta.
KERJA
Bekerja dengan rasa cinta, bererti menyatukan diri dengan diri kalian sendiri, dengan diri orang lain dan kepada Tuhan.
Tapi bagaimanakah bekerja dengan rasa cinta itu ? Bagaikan menenun kain dengan benang yang ditarik dari jantungmu, seolah-olah kekasihmu yang akan memakainya kelak.
LAGU GEMBIRA
Alangkah mulianya hati yang sedih tetapi dapat menyanyikan lagu kegembiraan bersama hati-hati yang gembira.
KEBEBASAN
Ada orang mengatakan padaku, "Jika engkau melihat ada hamba tertidur, jangan dibangunkan, barangkali ia sedang bermimpi akan kebebasan." Kujawab,"Jika engkau melihat ada hamba tertidur, bangunkan dia dan ajaklah berbicara tentang kebebasan."
ORANG TERPUJI
Sungguh terpuji orang yang malu bila menerima pujian, dan tetap diam bila tertimpa fitnah.
BERJALAN SEIRINGAN
Aku akan berjalan bersama mereka yang berjalan. Kerana aku tidak akan berdiri diam sebagai penonton yang menyaksikan perarakan berlalu.
DOA
Doa adalah lagu hati yang membimbing ke arah singgahsana Tuhan meskipun ditingkah oleh suara ribuan orang yang sedang meratap.
PENYIKSAAN
Penyiksaan tidak membuat manusia tak bersalah jadi menderita: penindasan pun tak dapat menghancurkan manusia yang berada di pihak Kebenaran: Socrates tersenyum ketika disuruh minum racun, dan Stephen tersenyum ketika dihujani dengan lemparan batu. Yang benar-benar menyakitkan hati ialah kesedaran kita yang menentang penyiksaan dan penindasan itu, dan terasa pedih bila kita mengkhianatinya.
KATA-KATA
Kata-kata tidak mengenal waktu. Kamu harus mengucapkannya atau menuliskannya dengan menyedari akan keabadiannya.
BICARA WANITA
Bila dua orang wanita berbicara, mereka tidak mengatakan apa-apa; tetapi jika seorang saja yang berbicara, dia akan membuka semua tabir kehidupannya.
KESEDARAN
Aku tidak mengetahui kebenaran mutlak. Tetapi aku menyedari kebodohanku itu, dan di situlah terletak kehormatan dan pahalaku.
ILMU DAN AGAMA
Ilmu dan agama itu selalu sepakat, tetapi ilmu dan iman selalu bertengkar.
NILAI BURUK
Alangkah buruknya nilai kasih sayang yang meletakkan batu di satu sisi bangunan dan menghancurkan dinding di sisi lainnya.
MENUAI CINTA
Manusia tidak dapat menuai cinta sampai dia merasakan perpisahan yang menyedihkan, dan yang mampu membuka fikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan
KEHIDUPAN
Sebab kehidupan tidak berjalan mundur, pun tidak tenggelam dimasa lampau
KERJA
Kerja adalah wujud nyata cinta. Bila kita tidak dapat bekerja dengan kecintaan, tapi hanya dengan kebencian, lebih baik tinggalkan pekerjaan itu. Lalu, duduklah di gerbang rumah ibadat dan terimalah derma dari mereka yang bekerja dengan penuh suka cita.
SELAMATKAN AKU
Selamatkan aku dari dia yang tidak mengatakan kebenaran kecuali kalau kebenaran itu menyakiti; dan dari orang yang berperilaku baik tetapi berniat buruk; dan dari dia yang memperoleh nilai dirinya dengan mencela orang lain.
CINTA
Salahlah bagi orang yang mengira bahwa cinta itu datang kerana pergaulan yang lama dan rayuan yang terus menerus. Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan abad.
CINTA
Ketika cinta memanggilmu maka dekatilah dia walau jalannya terjal berliku, jika cinta memelukmu maka dakaplah ia walau pedang di sela-sela sayapnya melukaimu.
CINTA
Cinta tidak menyedari kedalamannya dan terasa pada saat perpisahan pun tiba. Dan saat tangan laki-laki menyentuh tangan seorang perempuan mereka berdua telah menyentuh hati keabadian.
CINTA
Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia kerana cinta itu membangkitkan semangat- hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alami pun tak mampu mengubah perjalanannya.
CINTA
Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini, pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang
ATAS NAMA CINTA
Jangan kaukira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah kesesuaian jiwa dan jika itu tak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad.
CINTA YANG BERLALU
Cinta berlalu di depan kita, terbalut dalam kerendahan hati;
tetapi kita lari daripadanya dalam ketakutan, atau bersembunyi di dalam kegelapan; atau yang lain mengejarnya, untuk berbuat jahat atas namanya
CINTA LELAKI
Setiap lelaki mencintai dua orang perempuan, yang pertama adalah imaginasinya dan yang kedua adalah yang belum dilahirkan.
TAKDIR CINTA
Aku mencintaimu kekasihku, sebelum kita berdekatan, sejak pertama kulihat engkau. Aku tahu ini adalah takdir. Kita akan selalu bersama dan tidak akan ada yang memisahkan kita.
CINTA PERTAMA
Setiap orang muda pasti teringat cinta pertamanya dan mencuba menangkap kembali hari-hari asing itu, yang kenangannya mengubah perasaan direlung hatinya dan membuatnya begitu bahagia di sebalik kepahitan yang penuh misteri.
LAFAZ CINTA
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
LAFAZ CINTA
Jangan menangis, Kekasihku... Janganlah menangis dan berbahagialah, kerana kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah... kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan
KALIMAH CINTA
Apa yang telah kucintai laksana seorang anak yang tak henti-hentinya aku mencintai... Dan, apa yang kucintai kini... akan kucintai sampai akhir hidupku, kerana cinta ialah semua yang dapat kucapai... dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya
CINTA DAN AIRMATA
Cinta yang dibasuh oleh airmata akan tetap murni dan indah sentiasa.
WANITA
Seorang wanita telah dilengkapi oleh Tuhan dengan keindahan jiwa dan raga adalah suatau kebenaran, yang sekaligus nyata dan maya, yang hanya bisa kita fahami dengan cinta kasih, dan hanya bisa kita sentuh dengan kebajikan.
BANGSA
Manusia terbahagi dalam bangsa, negara dan segala perbatasan. Tanah airku adalah alam semesta. Aku warganegara dunia kemanusiaan.
KESENANGAN
Kesenangan adalah kesedihan yang terbuka bekasnya. Tawa dan airmata datang dari sumber yang sama. Semakin dalam kesedihan menggoreskan luka ke dalam jiwa semakin mampu sang jiwa menampung kebahagiaan
WARISAN
Manusia yang memperoleh kekayaannya oleh kerana warisan, membangun istananya dengan yang orang-orang miskin yang lemah.
RESAH HATI
Jika manusia kehilangan sahabatnya, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat-sahabatnya datang dan menghiburkannya. Akan tetapi apabila hati manusia kehilangan kedamaiannya, dimanakah dia akan menemukannya, bagaimanakah dia akan bisa memperolehinya kembali?
JIWA
Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan kerana alasan duniawi dan dipisahkan di hujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta... terus hidup... sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan.
LUAHAN
Setitiss airmata menyatukanku dengan mereka yang patah hati; seulas senyum menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam kewujudan... Aku merasa lebih baik jika aku mati dalam hasrat dan kerinduan... dari aku hidup menjemukan dan putus asa
LAGU KEINDAHAN
Jika kamu menyanyikan lagu tentang keindahan, walau sendirian di puncak gurun, kamu akan didengari.
DIRI
Dirimu terdiri dari dua; satu membayangkan ia mengetahui dirinya dan yang satu lagi membayangkan bahawa orang lain mengetahui ia.
TEMAN MENANGIS
Kamu mungkin akan melupakan orang yang tertawa denganmu, tetapi tidak mungkin melupakan orang yang pernah menangis denganmu.
PEMAHAMAN DIRI
Orang-orang berkata, jika ada yang dapat memahami dirinya sendiri, ia akan dapat memahami semua orang. Tapi aku berkata, jika ada yang mencintai orang lain, ia dapat mempelajari sesuatu tentang dirinya sendiri.
HATI LELAKI
Ramai wanita yang meminjam hati laki-laki; tapi sangat sedikit yang mampu memilikinya.
PENULIS
Kebanyakan penulis menampal fikiran-fikiran mereka yang tidak karuan dengan bahan tampalan daripada kamus.
HARTA BENDA
Harta benda yang tak punya batas, membunuh manusia perlahan dengan kepuasan yang berbisa. Kasih sayang membangunkannya dan pedih peri nestapa membuka jiwanya.
OBOR HATI
Tuhan telah menyalakan obor dalam hatimu yang memancarkan cahaya pengetahuan dan keindahan; sungguh berdosa jika kita memadamkannya dan mencampakkannya dalam abu.
KESEPIAN
Kesepianku lahir ketika orang-orang memuji kelemahan-kelemahanku yang ramah dan menyalahkan kebajikan-kebajikanku yang pendiam.
KEABADIAN PANTAI
Aku berjalan selalu di pantai ini. Antara pasir dan buih, Air pasang bakal menghapus jejakku. Dan angin kencang menyembur hilang buih putih. Namun lautan dan pantai akan tinggal abadi.
MEMAHAMI TEMAN
Jika kamu tidak memahami teman kamu dalam semua keadaan, maka kamu tidak akan pernah memahaminya sampai bila-bila.
MANUSIA SAMA
Jika di dunia ini ada dua orang yang sama, maka dunia tidak akan cukup besar untuk menampung mereka.
MENCINTAI
Kekuatan untuk mencintai adalah anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada manusia, sebab kekuatan itu tidak akan pernah direnggut dari manusia penuh berkat yang mencinta.
CERMIN DIRI
Ketika aku berdiri bagaikan sebuah cermin jernih di hadapanmu, kamu memandang ke dalam diriku dan melihat bayanganmu. Kemudian kamu berkata, "Aku cinta kamu." Tetapi sebenarnya, kamu mencintai dirimu dalam diriku
KEBIJAKSANAAN
Kebijaksanaan tidak lagi merupakan kebijaksanaan apabila ia menjadi terlalu angkuh untuk menangis, terlalu serius untuk tertawa, dan terlalu egois untuk melihat yang lain kecuali dirinya sendiri
KEBENARAN
Diperlukan dua orang untuk menemui kebenaran; satu untuk mengucapkannya dan satu lagi untuk memahaminya.
NYANYIAN PANTAI
Apakah nyanyian laut berakhir di pantai atau dalam hati-hati mereka yang mendengarnya?