Minggu, 23 September 2007

KARYA-KARYA KHALIL GIBRAN


KHALIL GIBRAN (1833-1931)

KATA SELEMBAR KERTAS SEPUTIH SALJU

Kata selembar kertas seputih salju,"Aku tercipta secara murni, kerana itu aku akan tetap murni selamanya. Lebih baik aku dibakar dan kembali menjadi abu putih daripada menderita kerana tersentuh kegelapan atau didekati oleh sesuatu yang kotor."
Tinta botol mendengar kata kertas itu. Ia tertawa dalam hatinya yang hitam, tapi tak berani mendekatinya. Pensil-pensil beraneka warna pun mendengarnya, dan mereka pun tak pernah mendekatinya. Dan selembar kertas yang seputih salju itu tetap suci dan murni selamanya -suci dan murni- dan kosong.
:+: Khalil Gibran :+:



TANYA SANG ANAK

Konon pada suatu desa terpencilTerdapat sebuah keluargaTerdiri dari sang ayah dan ibuSerta seorang anak gadis muda dan naif!Pada suatu hari sang anak bertanya pada sang ibu!Ibu! Mengapa aku dilahirkan wanita?Sang ibu menjawab,"Kerana ibu lebih kuat dari ayah!"Sang anak terdiam dan berkata,"Kenapa jadi begitu?"Sang anak pun bertanya kepada sang ayah!Ayah! Kenapa ibu lebih kuat dari ayah?Ayah pun menjawab,"Kerana ibumu seorang wanita!!!Sang anak kembali terdiam.Dan sang anak pun kembali bertanya!Ayah! Apakah aku lebih kuat dari ayah?Dan sang ayah pun kembali menjawab," Iya, kau adalah yang terkuat!"Sang anak kembali terdiam dan sesekali mengerut dahinya.Dan dia pun kembali melontarkan pertanyaan yang lain.Ayah! Apakah aku lebih kuat dari ibu?Ayah kembali menjawab,"Iya kaulah yang terhebat dan terkuat!""Kenapa ayah, kenapa aku yang terkuat?" Sang anak pun kembali melontarkan pertanyaan.Sang ayah pun menjawab dengan perlahan dan penuh kelembutan. "Kerana engkau adalah buah dari cintanya!Cinta yang dapat membuat semua manusia tertunduk dan terdiam. Cinta yang dapat membuat semua manusia buta, tuli serta bisu!Dan kau adalah segalanya buat kami.Kebahagiaanmu adalah kebahagiaan kami.Tawamu adalah tawa kami.Tangismu adalah air mata kami.Dan cintamu adalah cinta kami.Dan sang anak pun kembali bertanya!Apa itu Cinta, Ayah?Apa itu cinta, Ibu?Sang ayah dan ibu pun tersenyum!Dan mereka pun menjawab,"Kau, kau adalah cinta kami sayang.."
:+: Khalil Gibran :+:

GURU

Barangsiapa mahu menjadi guru, biarkan dia memulai mengajar dirinya sendiri sebelum mengajar orang lain, dan biarkan dia mengajar dengan teladan sebelum mengajar dengan kata-kata. Sebab mereka yang mengajar dirinya sendiri dengan memperbetulkan perbuatan-perbuatannya sendiri lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan daripada mereka yang hanya mengajar orang lain dan memperbetulkan perbuatan-perbuatan orang lain.
:+: Khalil Gibran :+:


INDAHNYA KEMATIAN

Bahgian 1 ~ Panggilan
Biarkan aku terbaring dalam lelapku, kerana jiwa ini telah dirasuki cinta, dan biarkan daku istirahat, kerana batin ini memiliki segala kekayaan malam dan siang.Nyalakan lilin-lilin dan bakarlah dupa nan mewangi di sekeliling ranjang ini, dan taburi tubuh ini dengan wangian melati serta mawar.Minyakilah rambut ini dengan puspa dupa dan olesi kaki-kaki ini dengan wangian, dan bacalah isyarat kematian yang telah tertulis jelas di dahi ini.Biarku istirahat di ranjang ini, kerana kedua bola mata ini telah teramat lelahnya;Biar sajak-sajak bersalut perak bergetaran dan menyejukkan jiwaku;Terbangkan dawai-dawai harpa dan singkapkan tabir lara hatiku.
Nyanyikanlah masa-masa lalu seperti engkau memandang fajar harapan dalam mataku, kerana makna ghaibnya begitu lembut bagai ranjang kapas tempat hatiku berbaring.Hapuslah air matamu, saudaraku, dan tegakkanlah kepalamu seperti bunga-bunga menyemai jari-jemarinya menyambut mahkota fajar pagi.Lihatlah Kematian berdiri bagai kolom-kolom cahaya antara ranjangku dengan jarak infiniti;Tahanlah nafasmu dan dengarkan kibaran kepak sayap-sayapnya.Dekatilah aku, dan ucapkanlah selamat tinggal buatku. Ciumlah mataku dengan seulas senyummu.Biarkan anak-anak merentang tangan-tangan mungilnya buatku dengan kelembutan jemari merah jambu mereka;Biarkanlah Masa meletakkan tangan lembutnya di dahiku dan memberkatiku;Biarkanlah perawan-perawan mendekati dan melihat bayangan Tuhan dalam mataku, dan mendengar Gema Iradat-Nya berlarian dengan nafasku....
:+: Khalil Gibran :+:

PROSA (V)

Aku akan melakukan segala apa yang telah engkau ucapkan tadiDan aku akan menjadikan jiwaku sebagai sebuah kelambu yangmenyelubungi jiwamu. Hatiku akan menjadi tempat tinggal keanggunanmuserta dadaku akan menjadi kubur bagi penderitaanmu. Aku akan selalu mencintaimu...sebagaimana padang rumputyang luas mencintai musim bunga.Aku akan hidup di dalam dirimu laksana bunga-bunga yang hidup oleh panas matahari.Aku akan menyanyikan namamu seperti lembah menyanyikan gema loceng di desa Aku akan mendengar bahasa jiwamu seperti pantai mendengarkan kisah-kisah gelombang.Aku akan mengingatimu seperti perantau asing yang mengenang tanahair tercintanya, Sebagaimana orang lapar mengingati pesta jamuan makan, Seperti raja yang turun takhta mengingati masa-masa kegemilangannya, Dan seperti seorang tahanan mengingati masa-masa kesenangan dan kebebasan.Aku akan mengingatimu sebagaimana seorang petani yang mengingati bekas-bekas gandum di lantai tempat simpanannya, juga seperti gembala mengingati padang rumput yang luas dansungai yang segar airnya."(Dari Sayap Sayap Patah)
:+: Khalil Gibran :+:

MUSIM BUNGA

Bunga akan nampak indahKetika musim bunga bermulaMencium pucuk-pucuk kecilnyaNamun kasih akan sentiasaNampak indah dari bungaKerana ia terus tumbuh tanpa bantuan musim
:+: Khalil Gibran :+:

0 Comments: