Senin, 10 September 2007

PASAR KURMA


SENTRAL PENJUALAN KURMA DI MADINAH
Setidaknya 26 macam kurma dengan harga bervariasi bisa diperoleh disini
Bila berada di kota Madinah Al Munawarah, pasti anda tak akan lewat momen membeli buah kurma. Kota ini terkenal sebagai podusen kurma nomor satu. Kurma telah menjadi komoditas terpenting. Itu terlihat dari maraknya aktivitas perniagaan kurma berikut produk pengolahanya.
Di setiap sudut kota terdapat banyak penjual kurma. Tak hanya dijajakan pedagang kaki lima, took, sentral penjual khusus, kesempatan bagi jamaah untuk membeli langsung di perkebunan kurma pun erbuka.
Salah satu tepat yang banyak dikunjung jamaah adalah pasar kurma (Madinah Satem Market). Terletak di pusat kota, tepatnya di kawasan kurban, tak berapa jauh dari Masjid Nabawi.


Di pasar yang buka sejak pukul 08.00 hingga pukul 22.00 waktu setempat itu dapat ditemukan setidaknya 26 macam kurma,. Selain kurma, disini trsedia juga berbagai jenis coklat isi kurma dan kacang-kacangan.
Kios took penjual kurma tampak berjejer, menawarkan kurma dengan harga bervariasi. Ada juga yang menjual borongan. Pilihanpun amat beragam, tinggal tergantung kejelian serta kemahiran menawar harga.

Pada setiap musim haji, keramaian di pasar kurma di pastikan makin bertmbah dengan hadirnya jamaah dari seluruh dunia. Tak heran, volume penjualan meningkat. Tiap toko rata-rata mampu menjual sekitar 130 dus kurma perhari, dengan berat masing-masing 35 kg.
Dari sekian banyak kurma, kurma Ajwa yang paling diminati,. Ini merupakan kurma paling populer dan salah satu kegemaran Rasulullah. Bahkan ada Hadits mengenai kurma Ajwa. "barang siapa di waktu pagi makan tujuh butir kurma Ajwa, pada hari itu ia tidak akan kena racun maupun sihir" (Shakhih Bukhari).
Tampilan kurma Ajwa tidak berbeda dari kurma jenis lain. Warnanya kehitaaman. Terdapat ukuran besar dan kecil. Ada banyak guratan di permukaan buahnya, yang oleh sebagian kalangan dikatakan mirip tulisan kaligrafi Alquran.
Rasanya manis serta berdaging tebal. Karenanya tak heran apabila jamaah dari berbagai Negara kerap mencari kurma Ajwa. Otomatis harganya pun menjadi paling mahal disbanding jenis lain.
Di pasar kurma saja, kurma ini dijual seharga 60 riyal per kg untuk buah ukuran kecil dan 80 riyal per kg untuk yang buahnya agak besar. Bandingkan dengan di Makkah atau Jeddah, harga Ajwa bisa melambung ingga 90-100 riyal per kg.
Jenis kurma juga yang diminati adalah kurma safawi, warnanya kecoklatan dan ukuran buahnya sedang. Meski rasanya cukup enak, akan tetapi untuk harga terpaut jauh dengan Ajwa. Kurma ini dijual hanya sekitar 8-10 riyal per kg.
Begitu pula kurma muda (rotob) tak kalah diburu jamaah. Kurma ini masih ranum buahnya. Rasanya agak berbeda dengan kurma biasa yang sudah matang. Begitu pula dengan warnanya, ada yang kuning mudah, merah, dan hijau.
Kebanyakan kurma muda dijual dalam kemasan rapi dan disimpan dalam kulkas. Tapi, jamaah lebih suka membeli yang masih ada batangnya, sehingga tampak segar. Dan uang 7 riyal per kg, kurma tersebut data langsung di bungkus.
Selain pasar kurma, jamaah juga masih bisa membeli kurma di took penjual kurma yang ada di depan Mighrab Masjid Quba. Biasanya, seelah berziarah ke Masjid Quba Masjid yang pertama kali didirikan Rasulullah. Jamaah menyempatkan diri pergi ke took kurma ini.
Harga kurma Ajwa disina relative sama, sekitar 60-80 iyal per kg. tapi, jika gigi menawar harga bisa turun higga 5-10 riyal baik yang sudah dalam kemasan atau kiloan.
Jika ingin menikmati suasana lain, jaaah dapat singgah di perkebunan kurma. Umumnya perkebunan ini juga menjadi tempat pengepakan kurma sebelum dipasarkan. Selain dapat melihat langsung proses penyiapan buah kurma, jamaah pun diperbolehkan membeli langsung di sini.
Perkebunan kurma banyak terdapat di Madinah. Lahan dikota ini memang dianggap paling cocok untuk tanaman kurma. Karenanya, usaha budi daya kurma lantas dikembangkan besar-besaran guna memenuhi kebutuhan dalam negri maupu ekspor.
Bila melintas di kawasan luar kota, akan tampak deretan perkebunan kurma dalam sekala luas.

0 Comments: