Prinsip Pembelajaran
Dalam metode pembelajaran untuk mengembangkan dan merencanakan pembelajaran yang hendak dicapai perlu memahami prinsip – prinsip pembelajaran yang hendak dicapai prinsip-prinsip pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut : (Drs. Muhaimin, M.A, et.al : 2001:137)
1. Prinsip Kesiapan ( Readness)
Dalam proses belajar mengajar baik itu pengajaran umum, agama maupun dalam pengajaran Bahasa sangat dipengaruhi oleh prinsip kesiapan yaitu kesiapan individu sebagai subyek yang melakukan belajar. Kesiapan belajar adalah kondisi fisik–psikis (jasmani-mental) individu yang memungkinkan subyek dapat melakukan belajar. Biasanya kalau beberapa tahap dapat dilalui oleh peserta didik maka ia siap untuk melaksanakan suatu tugas khusus.
Berdasarkan prinsip kesiapan belajar tersebut dapat dikemukakan hal-hal yang terkait dalam pembelajaran antara lain :
Individu dapat belajar dengan baik apabila tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan kesiapan ( kematangan usia, kemampuan, minat, dan latar belakang pengalamannya)
Kesiapan belajar harus diakaji lebih dulu untuk memperoleh gambaran kesiapan belajar siswanya dengan jalam mengetes kesiapan atau kemmpuan.
Jika individu kurang siap untuk melaksanakan suatau tugas belajar maka akan menghambat proses pengaitan pengetahuan baru ke dalam stuktur kognitif yang dimilikinya.
Kesiapan belajar mencerminkan jenis dan taraf kesiapan untuk menerima sesuatu yang baru dalam membentuk atau mengembangkan kemampuan yang lebih matang.
Bahan dan tugas–tugas belajar akan sangat baik kalau divariasi sesuai dengan faktor kesiapan kognitif, afektif, dan psikomotor pserta didik yang kan belajar.
2. Prinsip Motivasi (Motivation)
Menurut Morgan yang dikutip dalam bukunya Muhaimin dijelaskan bahwa Motivasi dapat diartikan sebagai tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu (Muhaimin : 2001: 138).
Berkenaan dengan prinsip motivasi, ada beberapa hal yang perlu diperhtikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran pendidikan agama yaitu :
Memberikan dorongan atau (drive)
Tingkah laku seseorang akan terdorong kearah suatu tujuan tertentu apabila ada kebutuhan. Kebutuhan ini menyebabkan timbulnya dorongan internal, yang selanjutnya mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.
- Memberikan Insentif
Adanya karakteristik tujuan menyebabkan seseorang bertingkah laku untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan yang menyebabkan seseorang bertingkah laku tersebut disebut insentif. Dalam kegiatan belajar bahasa arab juga perlu insentif untuk lebih meningkatkan motiasi belajar peserta didik. Dalam hal ini insentif yang diberikan tidak selalu berupa materi, tetapi bisa berupa nilai atau penghargaan sesuai dengan kadar kemampuan yang dicapai peserta didik
- Motivasi Berprestasi
Setiap orang mempuanyai motivasi untuk bekerja karena adanya kebutuhan untuk dapat berprestasi. Mc Clelland (dalam Carleson,1986) menemukan bahwa motivasi merupakan fungsi dari tiga variable yaitu
(1) harapan untuk melakukan tugas dengan berhasil;
(2) prestasi tertinggi tentang nilai tugas dan
(3) kebutuhan untuk keberhasilan atau kesuksasan
- Motivasi Kompetensi
Setiap peserta didik memiliki keinginan untuk menunjukkan kompetensi dengan berusaha menaklukkan lingkungnnnya. Motivasi belajar tidak dapat dilepaskan dari keinginannya untuk menunjukkan kemampuan dan penguasaannya kepada yang lain. Karena itu diperlukan yaitu
(1) ketrampilan mengevaluasi diri
(2) nilai tugas bagi peserta didik
(3) harapan untuk sukses
(4) patokan keberhasilan
(5) kontrol belajar dan
(6) penguatan diri untuk mencapai tujuan( Worell dan Stilwell, 1981
3. Prinsip Perhatian
Perhatian merupakan suatu strategi kognitif yang mencakup empat ketrmpiln, yaitu
(1) berorientasi pada suatu masalah;
(2) meninjau sepintas isi masalah ;
(3) Memusatkan pada aspek-aspek yang relefan dan
(4) mengabaikan stimuli yang idak relevan ( Worell dan Stilwell, 1981)
Dalam, proses pembelajaran, perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya . Kalau peserta didk mempunyai perhatian yang besar mengenai apa yang disajikan atau dipelajari, peserta didik dapat menerima dan memilih stimuli yang relevan untuk diproses lebih lanjut diantara sekian banyak stimuli yang datang dari luar . Perhatian dapat membuat peserta didik untuk :
(1) mengarahkan diri pada tugas yang akan diberikan
(2) melihat masalah-masalah yang akan diberikan
(3) memilih dan memberikan fokus pada masalah yang harus diselesaikan dan
(4) mengabaiakan hal-hal lain yang tidak relevan.
4. Prinsip Persepsi
Menurut Fleming dan Levie (1981) Presepsi adalah suatu proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang dapat menerima atau meringkas informasi yang diperoleh dari linkungannnya Presepsi dianggap sebagai kegiatan awal struktur kognitif seseorang. Presepsi bersifat relative, selektif, dan teratur. Karena itu sejak dini kepada peserta didik perlu ditanamkan rasa memiliki presepsi yang baik dan akurat mengenai apa yang dipelajari . Kalau persepsi pesertya didik terhadap apa yang akan dipelajari salah maka akan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan kegiatan belajar yang akan ditempuh.
Untuk membentuk presepsi yang akurat mengenai stimuli yang diterima serta mengembangkannya menjadi suatu kebiasaan, perlu ada latihan-latihan dalam bentuk dan kondisis situasi yang bermacam-macam agar peserta didik tetap dapat mengenal pola stimuli itu, meskipun disajikan dalam bentuk baru.
5. Prinsip Retensi
Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah sesorang mempelajari sesuatu. Dengan retensi membuat apa yang dipelajari dapat bertahan atau tertinggal lebih lama dalam stuktur kognitif dan dapat diingat kembali jika diperlukan . Karena itu retensi sangat menentukan hasil yang diperoleh peserta didik dalam proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran perlu diperhatiakan prinsip-prinsip untuk meningkatkan retensi belajar seperti yang diungkapkan dari hasil temuan Thomburg (1984) yang menunjukkan bahwa :
(1) Isi pembelajaran akan lebih mudah diingat dibandingkan dengan isi pembelajaran yang tidak bermakna;
(2) benda yang jelas dan konkrit akan lebih mudah dingat dibandingkan dengan benda yang bersifa abstrak;
(3) retensi akan lebih baik untuk isi pembelajaran yang bersifat kontekstual dan serangkaian kata- kata yang mempunyai kekuatan yang asosiatif dibandingkan dengan kata-kata yang tidak memiliki kesamaan internal
(4) Tidak ada perbedaan antara retensi dengan apa yang telah dipelajari peserta didik yang mempunyai beberapa tingkatan IQ.
6. Prinsip Transfer
Transfer merupakan suatu proses dimana sesuatu yang pernah dipelajari dapat mempengaruhi proses dalam mempelajari sesuatu yang baru. Dengan demikian, transfer berarati pengaitan pengetahuan yang sudah dipelajari dengan pengetahuan yang baru dipelajari. Pengetahuan atau ketrampilan yang diajarkan disekolah selalu diasumsikan atau diharapkan dapat dipakai untuk memecahkan masalah yang dialami dalam kehidupan atau pekerjaan yang akan dihadapi kelak. Transfer belajar berarti aplikasi atau pemindahan pengetahuan, ketarmpilan, kebiasaan, sikap atau respon-respon lain dari suatu situasi ke dalam situasi yang lain.
Ada beberapa bentuk transfer, yaitu (1) transfer positif , terjadi apabila pengalaman sebelumnya dapat membantu atau mempermudah pembentukan unjuk kerja peserta didik dalam tugas-tugas selanjutnya. (2) Transer negatif terjadi apabila pengalaman yang diperoleh sebelumnya menghambat atau mempersulit unjuk kerja dalam tugas-tugas baru dan (3) transfer nol terjadi apabila pengalaman yang diperoleh sebelumnnya tidak mempengaruhi unjuk kerja dalam tugas-tugas barunya.
Pengajaran Bahasa Arab
Pengajaran menurut Sikun Pribadi guru besar IKIP Bandung menjelaskan bahwa pengajaran adalah suatu kegiatan yang menyangkut pembinaan anak mengenai segi kognitif dan psikomotorik semata-mata yaitu supaya anak-anak lebih banyak pengetahuannya, lebih cakap berfikir kritis, sistematis dan obyektif, serta terampil dalam mengerjkan sesuatu misalnya terampil menulis, membaca, lari cepat , dan lain sebagainya ( Ahmad Tafsir 2003: 7)
Ki Hajar Dewantara mengemukakan pendapatnya bahwa pengajaran adalah pendidikan dengan cara memberikan ilmu pengetahuan serta kecakapan pada anak yang keduanya bisa bermanfaat bagi hidupnya baik lahir dan batin.
Dari dua pegertian ini maka pengajaran juga dapat diartikan adanya proses transformasi ilmu pengetahuan dari guru kepada murid secara terus –menerus dan berulang-ulang serta membutuhkan keseriusan dalam berlatih melakukan sesuatu hal agar dapat mengerti dan melakukan hal tersebut.
Sedangkan Definisi bahasa Arab dapat ditinjau dari sisi bahasa dan istilah.
Pengertian 'Arab' secara bahasa adalah gurun sahara, atau tanah tandus yang di dalamnya tidak ada air dan pohon yang tumbuh di atasnya. Adapun 'bahasa' adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk saling berinteraksi dan berhubungan dengan berbagai motivasi dan keperluan yang mereka miliki. Secara istilah bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan oleh sekelompok manusia yang berdomisili di atas Negeri Gurun Sahara, Jazirah Arabiyah.
Belajar bahasa Arab memang sebuah keharusan yang layak dikuasai oleh umat Islam. Sebab sejak awal mula diturunkan ajaran Islam sampai hari ini, bahasa yang digunakan adalah bahasa arab. Al-Quran sebagai kitab suci abadi yang menghapus semua kitab suci yang pernah ada, diturunkan dalam bahasa Arab. Rasulullah SAW sebagai nabi akhir zaman yang risalahnya berlaku untuk seluruh manusia di muka bumi sampai akhir zaman, juga berbahasa arab, tanpa pernah diriwayatkan mampu berbahasa selain arab.
Hadits-hadits nabawi diriwayatkan secara berantai hingga sampai kepada kita melewati masa berabad-abad, juga tertulis dalam bahasa Arab. Bahkan semua kitab yang menjelaskan materi Al-Quran, As-Sunnah serta syariah Islamiyah hasil karya para ulama muslim sedunia sepanjang masa, juga kita warisi dalam bahasa Arab.
Dari pengertian pengajaran dan Bahasa Arab diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian pengajaran Bahasa Arab adalah suatu kegiatan yang menyangkut pembinaan anak mengenai segi kognitif dan psikomotorik agar anak trampil dalam menguasai Bahasa arab, sehingga mereka mampu memahami isi kandungan Al Qur’an yang diturunkan dengan bahasa Arab dan menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupannya.
Metode pengajaran dan pembelajaran bahasa arab.
Metode yang sesuai digunakan dalam proses pengajaran dan pembelajaran bahasa Arab baik dikalangan pesantren ataupun Madrasah-madrasah diniyyah ialah :
1. Metode Tematik. (Tariqah Al Maudu’iyah)
Metode tematik adalah proses pengajaran yang berasaskan satu ide pokok sebagai tema sebelum dikembangkan pada beberapa tema yang lain. Contohnya, dalam minggu ini, tema pokok yang dipilih ialah berkaitan dengan masalah keluarga. Dalam satu pelajaran dikenalkan berbagai nama anggota keluarga dan aktivitas keluarga,.Untuk satu judul seperti keluarga, semua bagian pembelajaran Bahasa Arab seperti nahwu (tata bahasa), kitabah (menulis), Qiroah (membaca), Kalam (berbicara), Istima’(mendengar) dipraktekkan ketika itu juga.
2. Metode Ejaan (Tariqah Al Imla’iyah)
Dalam metode ini murid disuruh untuk menulis apa yang diberikan oleh guru, yaitu guru membacakan sebuah materi dan murid menulisnya.
3. Metode Tanya Jawab (Tariqah Al Munazharah)
Metode tanya jawab sangat tepat dalam konteks pembelajaran bahasa. Karena dalan metode ini semua elemen memainkan perannya masing-masing yaitu guru dan murid. Proses pembelajaran dalam metode ini peran guru dan murid sangat esensial sekali karena melakukan tanya jawab diantara mereka..
4. Metode Pengulangan (Tariqah al Mulazamah)
Dalam metode ini membaca berulang-ulang merupakan prinsip utama dalam pengajaran bahasakarena sangat mendukung untuk meningkatkan kemahiran lisan dan kemahiran membaca .
5. Metode Perbandingan (al Qiyasiyah)
Dalam metode ini seorang guru menerangkan pelajaran secara global sebelum menjelaskannya secara terperinci. Metode ini sangat cocok dalam pembelajaran tata bahasa ( Nahwu ) karena guru memberikan contoh-contoh secara global terdahulu, setalah murid mengerti dan paham maka guru memberikan contoh-contoh lain yang berhubungan dengan judul materi tersebut.
6. Metode Induktif
Metode ini menuntut seorang murid untuk bisa membuat kesimpulan dan ringkasan dari suatu pelajaran. Jadi, setelah guru menjelaskan pelajaran yang diajarkan maka murid meringkas dan megambil inti sari dari apa yang telah disampaikan oleh guru.
Dimensi Penguasaan Bahasa Arab.
Menguasai bahasa Arab itu minimal harus menguasai empat sisi.
1.Fahmul Masmu'
Maksudnya kita harus mampu memahami apa yang kita dengar. Jadi kalau ada orang Arab membacakan berita di TV atau sedang berdialog, kita mampu mengerti.
2. Fahmul Maqru'
Maksudnya kita harus mampu memahami teks yang kita baca. Sehingga buku, kitab, majalah, koran atau teks apapun yang tertulis dalam bahasa Arab, mampu kita pahami.
3. Ta'bir Syafahi
Maksudnya kitamampu menyampaikan isi pikiran kita dalam bahasa Arab secara lisan, dimana orang Arab mampu memahami apa yang kita ucapkan.
4. Ta'bir Tahriri
Maksudnya kita mampu menyampaikan pikiran kita kepada orang Arab dengan bentuk tulisan, dimana orang Arab bisa dengan mudah memahami maksud kita.
Kewajiban Mempelajari Bahasa Arab.
Mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa Al-Quran dan literatur Islam sangat dianjurkan bagi setiap muslim, bahkan beberapa Atsar (perkataan sahabat, tabi'in dan para pengikut tabi'in) menyebutkan akan kewajiban mempelajari bahasa Arab. Banyak ayat Al-Quran yang menekankan pentingnya mempelajari bahasa Arab sebagai bahasanya, seperti firman Allah SWT berikut: "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur'an yang berbahasa Arab semoga kalian berpikir" (Yusuf :2)
Selain itu terdapat banyak ayat Al-Quran lainnya yang senada dengan ayat di atas seperti: Az-Zukhruf:3, Az-Zumar:28, Fushshilat:3,44, Ar-Ra'du:37, Asy-Syura:7, Thoha:113, Al-Ahqof:12, An-Nahl:103, Maryam:97 dan Asy-Syu'aro:195.
Rasulullah saw. memerintahkan kepada kita agar mempelajari bahasa Arab dan sekaligus mengajarkannya dengan sabdanya: "Pelajarilah kamu sekalian bahasa Arab dan ajarkanlah kepada manusia" Bahkan, kita dituntut oleh Rasulullah saw. untuk mencintai bahasa Arab sebagaimana sabdanya, "Cintailah bahasa Arab karena tiga hal: pertama, karena aku adalah orang Arab; kedua, karena al-Qur'an berbahasa Arab; dan ketiga, karena bahasa penduduk surga adalah bahasa Arab."
Sahabat Umar bin Al-Khatthab berkata: "Pelajarilah bahasa Arab karena sesungguhnya bahasa Arab itu merupakan suatu bagian dari agama kalian." Beberapa ulama besar menekankan kewajiban mempelajari bahasa Arab. Al-Imam Asy-Syafi'i RA berkata, "Bahasa Arab hukumnya wajib atas setiap muslim." Al-Imam Al-Ghozaly berkata dalam kitabnya Ihya'Ulumiddin, "Sesungguhnya bahasa Arab dan Nahwu adalah suatu sarana untuk mengetahui Al-Qur'an dan sunnah Nabi saw. Keduanya bukanlah termasuk dari ilmu-ilmu syar'i akan tetapi wajib hukumnya mendalami kedua ilmu tersebut karena syari'ah ini datang dengan bahasa Arab dan setiap syari'ah tidak akan tampak kecuali dengan suatu bahasa."
Asy-Syeikh Ibnu Taimiyyah menyebutkan dalam salah satu kitabnya: "Sesungguhnya bahasa Arab itu sendiri adalah sebagian dari agama Islam dan mengetahuinya adalah wajib 'ain karena merupakan sarana untuk memahami Al-Qur'an dan Al-Hadits. Tidaklah sempurna suatu kecuali dengan memahami bahasa Arab dan tidaklah sempurna suatu kewajiban kecuai dengan suatu hal maka suatu hal tersebut adalah wajib hukumnya."
Asy Syahid Hasan Al Bana telah mewasiatkan: "Berbicaralah dengan menggunakan bahasa Arab karena hal ini merupakan bagian dari syi'ar Islam".
Pustaka: Kumpulan Artikel Pendidikan Bahasa Arab.
Lampiran Artikel Arab :
علم اللغة
ان علم اللغة هو علم الذي يدرس اللغة . وهو ينقسم الى فرعين:
1. علم اللغة النظري. ويشمل هذا الفرع عدة علوم منها علم الأصوات وعلم
الفونيمات وعلم اللغة التاريخي وعلم المعاني وعلم الصرفي وعلم النحو.
2. علم اللغة التطبيقي. ويشمل هذا الفرع عدة علوم منها تدريس اللغات الأجنبية
والترجمة وعلم اللغة النفسي وعلم اللغة الأجتماعي.
واذا شئنا تعريف كل علم من العلوم السابقة ، فمن الممكن تعريفها باءيجاز كما يلي :
1. علم الأصوات . يبحث هذا العلم في نطق الأصوات اللغوية وفي انتقالها وفي
ادراكهاز ويمكن تقسيم هذا العلم الى ثلاثة فروع :علم الأصوات النطقي وعلم
الأصوات الفيزيائي وعلم الأصوات السمعي. ويبحث كل علم منها فى نطق الأصوات وانتقالها وادراكها على التوال
2. علم الفونيمات. يبحث هذا العلم في وظائف الأصوات وتصنيفها الى فونيمات
وتوزيع هذه الفونيمات في الأستخدام الفعلي للغة.
3. علم اللغة التاريخي . يبحث هذا العلم في تطور اللغة غير العصور التاريخية المختلفة وماطرأ عليها من تغيرات وتأثرات بسواها من اللغات.
4. علم الصرف . يبحث هذا العلم في المورفيمات وتوزيعها. والمورفيم هو أصغر وحده لغوية ذات معنى.
5. علم النحو. يبحث هذا العلم في ترتيب الكلمات ضمن الجملة. ويدعوه البعض علم النظم. ويدعى علماء الصرف وانحو معا علم القواعد.
6. علم المعاني. يبحث هذا العلم في طبيعة المعنى وعلاقة المفردات بعضها
ببعض من حيث المعنى. ويدعوه بعض العلماء اللغة علم الدلالة.
7. علم اللغة النفسي. يدرس هذا العلم اللغة كظاهرة سلوك نفسي عقلي من
حيث النمواللغوي والتأثيرات النفسية التي تحدث قبل الكلام وأثناءه وبعده
8. علم اللغة الأجتماعي. يدرس هذا العلم اللغة كظاهرة اجتماعية من حيث اللهجات الجغرفية واللهجات الأجتماعية والدور الأجتماعي والانعكاسات السياسية
الناجمة عن اللغة.
وأهم فائدة لعلم اللغة لدنيا في هذا المقام هو الاستفادة منه في تدريس اللغات الأجنبية على النحو الآتي :
1. يقدّم لنا علم الأصوات النطي وصفا جيدا لمخارج أصوات اللغة المنشودة ، أي اللغة التي نريد تعليمها كلغة أجنبية.كما يقدّم لنا هذا العلم وصفا لمخارج
أصوات اللغة الأم .وبذالك يمكن معرفة مواضع التشابه والاختلاف بين
النظام الصوتي للغة المنشودة ونظيره في اللغة الأم.
2. يقدم لنا علم الصرف وصفا مفيدا لتركيب الكلمة وتوزيع الوحدات
الصرفية ، أي المورفيمات ، في اللغة الأم واللغة المنشودة على حد سواء.
3. يقدم لنا علم النحو وصفا مفيدا لتركيب الجملة ونظام الكلمات
في اللغة المنشودة واللغة الأم.
4. يقدم لنا علم اللغة النفسي معلومات مفيدة عن العوامل النفسية التي تؤثر في تدريس اللغة الأجنبية والتي تؤثر في تعلمها.
5. يقدم لنا علم الأساليب معلومات مفيدة عن أفضل لتدريس اللغة الأجنبية
مع اختصار الوقت والجهد واعطاء افضل مردود تعلمي.
أهمية اللغة العربية
ان اللغة العربية مكانة خاصة بين لغات العلم. كما أن أهمية هذه اللغة تزيد يوما بعد يوم في عصرنا الحاضر. وترجع اهمية اللغة العربية الى اسباب الأتية:
1. لغة القرءان الكريم. ان اللغة العربية هي اللغة التي نزل بها القرءان الكريم. وهي بذلك اللغة التي يحتاجها كل مسلم ليقرأ أو يفهم القرءان
الذي يستمد منه المسلم الأوامر والنوهي والأحكام الشرعية.
2. لغة الصلاة . ان كل مسلم يريد أن يؤدي الصلاة عليه ان يؤديها بالعربية.
ولذلك فان العربية مرتبطة بركن اساسي من أركان الاسلام.
فيصبح تعلم العربية بذلك واجبا على كل مسلم.
3. لغة الحديث الشريف. ان لغة احاديث الرسول الكريم هي اللغة العربية.
ولذلك فان كل مسلم يريد قراءة هذه الأحاديث واستعيابها عليه ان يعرف
اللغة العربية.
4. المكانة الاقتصادية للعرب. ان العرب الان ينمون اقتصاديا بشكل سريع
بفضل ما لديهم من ثروات نفطية ومعدية، مما يجعل لهم وزنا اقتصاديا
كبيرا ووزنا سياسياموازيا. وتتواكبوا اهمية اللغة الاقتصادية والسياسية
لاصحابها.
5. عدد متكلمي العربية. ان العربية مستخدمة كلغة اولى في اثنتين وعشرين
دولة عربية وتستخدم كلغة ثانية في كثير من الدول الاسلامية. وهذا يعني
ان سبع دون العالم تتكلم العرية لغة اولى. كما ان كثيرا من شعوب الدول
الاسلامية لديها الاستعداد النفسي، بل وترحب، بتعلم اللغة العربية لارتباط
هذه اللغة بديالة هذه الشعوب.
0 Comments:
Post a Comment