Ka'bah Mengalami Beberapa kali Rekonstruksi.
Bentuk kubuslah yang membuat ia bernama Ka'bah. Allah, menjadikan rumah suci pusat (pribadatan dan urusan dunia) Manusia, sebagaimana termaktub dalam QS Al Maidah ayat 97:
جعل الله الكعبة البيت الحرام قياما للناس والشهرالحرام والهدي والقلإد ذالك لتعلمو أن الله يعلم مافى السموات وما قى الأرض وأن الله بكل شيءعليم.
Artinya: Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat (pribadatan dan urusan dunia) bagi Manusia dan (demikian pula) bulan Haram Hadya Qulaid. (Allah menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang dilangit dan apa yang ada dibumi dan bahwa sesungguhnya Allah maha mengetahui segala sesuatu.
Sejarawan menyatakan Ka'bah dibangun 5 hingga 12 kali. Tarikh popular menyebutkan rumah suci ini pertama kali didirikan oleh Malaikat.baru kemudian Nabi Adam AS, Nabi Ibrahim oleh Bangsa Quraisy pada masa Jahiliah saat Muhammad berusia 25 tahun.
Pembangunan terakhir adalah oleh Ibnu Zubair pada 64 Hijriyah. namun Rekonstruksi terus terjadi, antara lain pada era pemerintahan Abdul Malik Marwan pada 74 Hijriyah (693 Masehi). Rekonstruksi juga dilakukan pada masa Sultan Murad Khan pada 1039 Hijriyah setelah sebagian bangunan rusak akibat banjir.
Rumah suci inilah pusat thawaf Jama'ah Haji dan Umrah. Pada salah satu sudutnya, terdapat Hajar Aswad, Batu Hitam yang Rasululllah SAW pun sempatkan diri menyentuh dan menciumnya, Hajar Aswad, berdasarkan sabda Rasulullah SAW, diturunkan dari surga sengan warnah yang lebih putih dari pada susu, dosa-dosa keturunan Nabi Adam membuatnya menjadi Hitam.
Muhammad berperan besar saat pembangunan oleh Bangsa Qurasy dan era Jahiliyah. Saat itu, para kabilah bereut hak untuk meletakkan Hajar Aswad. Perselisihan terjadi sehingga pembangunan terhenti selama 4-5 hari. Kemudian diputuskan bahwa orang yang pertama yang memasuki tempat mereka berdialoglah yang akan meletakkan Hajar Aswad. Ternyata, orang itu adalah Muhammad." Ini adalah Al Amin, kami ridha dengan Muhammad," kata mereka.
Lalu, Muhammad menghamparkan sehelai kain dan meletakkan batu itu diatasnya, serta meminta setiap kabilah memegang ujung kain. Dan serentak, mereka mengangkat Hajar Aswad dan menempatkan didekat sudut Ka'bah, kemudian Muhammad meletakkan pada tempatnya.
Pada era Ibnu Zubair, Ka'bah dibangun seperti pada masa Nabi Ismail AS. Bangunan lebih panjang melliputi area yang saat ini yang disebut Hijr Ismail. Ibnu Zubair juga membuat dua pintu dan merendahkannya sehingga orang dapat dengan mudah masuk. Ia mendasarkan perbuatannya pada hadits yang menyatakan kaum Qurasy sengaja meninggikan pintu Ka'bah karena hendak membatasi orang-orang yang bisa masuk hanya orang-orang tertentu.
Hijr Ismail sebenarnya adalah bagian dari Ka'bah. Diriwayatkan dari Abdul Hamid bin Jubair dari bibinya Shafiyah binti Syaibah, "Aisyah berkata kepada Rasulullah SAW,' wahai Rasulullah, bolehkah aku masuk ke Baitullah?, beliau bersabda,' masuklah kedalam hijr ismail, karena ia masih bagian dari Baitullah',"
Khalifah Abdul Malik Marwan kemudian menjadikan Ka'bah kembali berbentuk kubus. Ia juga kembali meninggikan pintu Ka'bah. Ia kemudian menyesal setelah tahu hadits yang diriwayatkan Siti Aisyah RA tersebut. Namun bentuk Ka'bah tak pernah lagi diubah. Hijr Ismal kini ditandai dengan dinding rendah melingkar diluar dinding Ka'bah.
Kendati tak mengubah bentuk, Rekonstruksi Ka'bah pada era modern terjadi pada 1996Masehi. Langkah terakhir ini mengganti bahan-bahan kayu pada pilar dalam dan atap Ka'bah.
Pada masa Jahiliyah, banyak berhala didalam Ka'bah kini, ruangan itu kosong, hanya ada meja tempat menyimpan lampu jinjing bertenaga baterai serta parfum untuk mengelap dinding. Tak ada lisrik, tak ada jendela.
Dibagian tengah ruangan, terdapat tiang berlapiskan emas. Emas ini adalah hasil peleburan 36 ribu dinar pada masa pemerintahan Al Walid bin Abdul Malik.Gubernur Makkah saat itu, Khalid Qasari, kemudian menjadikannya pelapis tiang, sudut bagian dalam Ka'bah, serta untuk Mizab (pancuran Ka'bah) keistimewaan berada didalam Ka'bah adalah dapat shalat menghadap kearah mana saja.
0 Comments:
Post a Comment